Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Ini Uang Bukan Daun

6 Februari 2024   15:08 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Sedang menunggu dekat kamar jenazah ketika seorang anak datang ke arahku sambil tersenyum. Baunya wangi melati. Hanya mendekati saja, tidak ada pembicaraan di antara kami. 

Kupikir sama denganku menunggu sesuatu dari ruang yang sama denganku. 

Aku menunggu di sini karena orang tua siswaku, belum datang. 

Aku berniat -- ketemu di sini saja sekalian menyampaikan turut berdukacita. 

Sejenak kemudian, datanglah orang tua siswaku. Aku menyambutnya sambil memeluk -- menguatkan jiwa raganya. 

Setelah tenang, aku permisi karena masih harus ke bangsal lain -- tempat tetanggaku dirawat.

Aku mendapat amanah untuk segera menyampaikan dana bantuan untuk biaya operasi. 

Di pintu itu, anak yang tadi sudah di sana. 

"Bisa minta tolong, sampaikan amplop ini ke ibu itu.. "

Lha, kok yang ditunjuk tetanggaku. Ada hubungan apa bocah ini dengan tetanggaku? 

Salahku di sini. Bukan bertanya siapa kamu -- malah menoleh ke tempat tetanggaku rebahan. Sekarang dia menghilang entah ke mana... 

Yang membuatku kaget, suara anak itu jelas banget. Padahal keberadaannya di mana aku tak tahu. 

Dia bilang --itu uang beneran, bukan daun. Coba saja dibuka Ibu yang baik dan cantik

Mana berani aku ge er, dia siapa? Aku juga tidak berani membuka. 

Buka saja, biar mantap. Kalau sudah dibuka isinya, aku baru pergi... 

Akhirnya amplop kubuka, isinya uang baru ratusan ribu. Entah berapa jumlahnya. Baunya bukan uang kertas dari bank. Tahu'kan aroma uang kertas dari bank wanginya bagaimana... Ini uang kertas harum melati. Apakah ini uang dari surga? 

Aroma wangi itu menghilang, berarti dia sudah pergi... Uangnya beraroma duit yang sama dengan amplop bawaan ku. 

Bagaimana cara menyampaikan ke tetanggaku? Aku takut uang berubah menjadi daun atau potongan kertas tanpa benang rahasia... Bisa buyar hubungan baikku dengan tetanggaku itu.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun