Because Every Sory  Matters  - karena setiap cerita penting. Bagai cerita seorang gadis kepada Ibunya. Berbagi cerita antara ibu dan anak remaja. Tetapi juga bagai berteman bersama baby. Karena detail ucapan, kata, suara menjadi hal penting untuk mendapat ide yang ingin kita tulis.
Sejujurnya ketika menerima berita itu,  ada rasa haru, senang, lega, puas, bahagia. Hal itu seperti mendengarkan  baby menyuarakan suara pertama  hingga menghasilkan satu  artikel. Tetapi karena waktu  itu sedang banyak kegiatan, tidak begitu menyimak. Hanya sekadar tahu saja ada berita itu.
Kenapa kusanding juga dengan baby?
Ibaratnya bunyi "hh" adalah satu artikel. Dalam satu tahun, si baby sudah mengeluarkan beragam bunyi  yang kita akhirnya menjadi tahu maksudnya dan ragam suara lain dari mulut mungilnya. Sampai satu tahun kemudian suara dan bunyi semakin banyak.
Setahun yang penuh warna  dengan ragam  kisah. Ragam salah juga pernah terjadi. Tetapi itu menjadi senyum di beberapa waktu kemudian. Ketika kubaca ulang yang pernah kutulis. Wah harusnya begini dulu,  lalu gini,  baru ini.... Setelah itu aku jadi senyum-senyum sendiri
Tulisan yang pernah singgah di Kompasiana semua menjadi bagian dari kisah pribadi. Cerita perjalanan, atau iseng karena bosan dan sambil mengisi waktu karena menunggu. Ada juga tulisan yang terlintas -- tiba-tiba ingin menulis saja. Seandainya tidak lolos nilai pilihan --biarlah menjadi tempat untuk diriku menyimpan kisah di Kompasiana. Meskipun begitu tulisan sampah ada yang menjadi ide.Â
Jadi, memang benar adanya -- setiap cerita penting.  Tulisan sampah, di tangan kompasianer yang tepat hasilnya menjadi luar biasa. Mantul.
Pertama kali kubaca tulisan -- Because Every Story Matters  --  di  www.pinterest.com.  Gara-gara  mencari ilham untuk pigura kelas. Eh malah aku sendiri mendapatkannya dari Kompasiana.  Berupa ucapan selamat atas pencapaianmu.
Terima kasih Tuhan... Semoga selalu Gusti beri aku  waktu untuk menulis. Di saat repot dan sibuk... masih ada kesempatan untuk menulis.Â
Aku tidak janji ya... tetapi jika bisa pasti menulis.Â
Terima  kasih kompasiana, terima kasih sejawat kompasianer, atas kebersamaannya selama ini....
Masih kulanjutkan lagi goresanku, Â menggapai poin lebih banyak lagi..... Itulah targetku tahun 2024....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H