Baru pukul 17. Anak-anak yang berlatih silat masih lengkap. Aku sore ini sedang ingin menonton, dari ruang kelas paling ujung di lantai tingkat 3.
Barangkali nanti berguna untuk bahan tulisan. Aku segera mengarahkan ponselku ke lapangan basket.
Seragam hitam - hitam sedang berjajar. Mereka berdiri sambil menyimak apa yang disampaikan pelatih.
Tiba-tiba aku ingat masalah vandalisme. Entah itu sampah, coret coret atau merusak barang-barang milik umum.
Aku ingat, di ruang itu ada beragam coretan vandalisme. Niatnya mengambil foto coretan itu.
Ruang memang tidak terkunci. Aku langsung menuju areal belakang.
Ketika sedang mengangkat ponsel siap jepret. Kudengar suara kucing. Sayangnya aku tidak melihat keberadaan kucing itu.
Aku acuhkan saja. Lalu sibuk memotret. Sedang  sibuk - sibuknya memotret, aku melihat bayangan dari pantulan matahari senja. Senja tanpa lembayung.
Aku lalu melihat ke arah kaca. Di sana kucing putih sedang mengeong. Sejak kapan ada kucing di sini?
Selesai memotret lalu melangkah keluar. Di depan pintu kulihat kucing Belang.
Aku jadi berpikir, berarti ada dua kucing.