Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dikerjai Sepupuku Malah Dia yang Terkejut

3 Desember 2023   11:43 Diperbarui: 3 Desember 2023   11:47 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Giat pagiku setelah sarapan --  membeli bahan-bahan untuk membuat cemilan.

 Untuk minuman sudah tersedia. Wedang beras kencur. Yang suka dingin masuk pendingin, yang suka hangat masuk thermos.

Menurut sepupuku, beras kencur buatanku lebih nikmat. Rasanya nagih. Kalau beli di luar, di penjual jamu atau di swalayan, rasa yang kuinginkan tidak kutemui. Begitu ungkapannya.

"Aku siap buka gerai.... Tapi rugi kalau semua minta gratis."

Yang merasa kusentil tertawa ngekek.

Kini aku siap merebus tahu, pare, somay siap saji, kentang dan sawi pahit. Di tempatku sawi pahit itu harus. Masih ditambah telur rebus.

Bumbu kacang siap sedia. Di rumah selalu ada sambal kacang kemasan rasa pedas atau tidak pedas. Kecap dan sambal botol juga sudah siap. Semua bisa disambi ngobrol.

Aku dan sepupuku ngobrol di ruang dekat dapur. Ramainya suasana karena para bocil bermain kejar-kejaran. Baguslah daripada hapenan.

Sepupuku nanya -- Mba masih ingat resep Minggu kemarin?

"Yang mana...?".

"Yang serba diaduk".

"Yang diaduk itu banyak ragam. Kalau minuman beras kencur, diaduk dulu. Biar yang mengendap tercampur. Kalau santan di atas kompor, diaduk biar jadinya cakep. Bikin bubur diaduk".

"Yang kesukaanku ..."

"Ah, kamu mah apa - apa suka..."

"Itu lho, bahan pisang diaduk, campur telur, gula, terigu, soda kue, mentega, vanili, lalu aduk rata. Siapkan loyang yang sudah diolesi minyak atau mentega. Panggang sampai warnanya coklat dan harum."

"Oh itu..., ingatlah..."

"Buatin aku dong...."

"Kayaknya kamu sudah nyimpan  di tas. Coba buka tasmu..."

"Ih, aku curiga nih...."

setelah itu aku dipeluknya sambil gemes. Hidungnya mencium aroma Banana Brand.  Aku mencium aroma rebusan sawi pahit....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun