Katanya Dimas mau nyadran, lha malah jalan-jalan ke arena kuliner.
Aku memang melihat Dimas bersama empat orang teman sekelasnya.
Kamu bilang tidak akan masuk sekolah, kenapa sekarang ada di sini? Katamu ada acara nyadran di kampung tapi malah santai - santai kulineran.
Dia  jawab, saya ikut nyadran. Nyadran cuma sebentar. Lalu saya sekolah biar dapat uang saku. Karena kalau tidak sekolah, mana mungkin saya bisa jajan tanpa uang saku.
Mestinya kamu bisa bantu beres-beres di tempat nyadran itu.
Dia bilang, sudah ada yang mengerjakan, saya cuma penggembira dan peserta saja. Ikut berdoa tidak ikut bersih- bersih.
Melihat saya di arena kuliner, dia juga tanya, katanya ada Jumat Berkah pukul 10, Kok Bu Murni di sini?
Oh itu, saya mau ke apotik cari Abate. Untuk ditabur sedikit ke tanaman media air. Biar aman dari jentik.
Ngga ikut beres -beres untuk Jumat Berkah Bu?
Sudah beres.
Berarti nanti dapat uang saku ya, iya kan Bu?
Jumat Berkah tanpa uang saku. Biar berkah.
Panitia masak Jumat Berkah kan, Bu. Mestinya dapat uang saku apa uang lelah?!
Kenapa begitu, dia jawab, kegiatan dinas itu biasanya ada duitnya Bu....
Aku cuma senyum saja.
Uang saku sama uang jajan menurutku beda. Uang saku untuk keperluan sewaktu-waktu yang dibutuhkan tiba-tibaÂ
Uang jajan dikhususkan buat anak - anak
Kalau uang dinas, Bu?Â
Siapa yang dinas?Â
Bu Murni. Dinas di dapur untuk Jumat Berkah. Biasanya kalau dinas atau kerja di luar jam kerja dapat uang saku.
Nanti kalau dapat untuk diberkahkan lagi ya.
 Tapi uang sakunya  Bu Guru buat apa Bu selain untuk jumat berkah
Kalau memang ada uang saku biasanya untulk  menginap, transportasi, uang makan. Kalau menyediakan jumat berkah ya ga pakai  uang saku. apalagi uang jajan. Ga ada Dimas...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H