Kegiatan menulis di kelas saya biasanya melalui daftar tema. Ada lima belas tema yang bisa dipilih sesuai minat dan niat.
Sering juga anak bingung apa yang mau ditulis. Tema yang saya sodorkan tidak ada yang berhasil untuk dikembangkan sesuai pengalaman yang dia miliki.
Terlebih lagi kebiasaan membaca belum berhasil.
 Wajarlah jika anak tidak menemukan ilham atau ide yang akan ditulis.
Jalan tengahnya, saya menyampaikan, tulislah apa saja yang terlintas dipikiran.
Beberapa anak memang langsung merenungi sesuatu. Bisa jadi itu kenangan manis atau buruk.
Â
Atau hal-hal yang membuat malu bahkan mengakibatkan sakit kepala berkepanjangan.
Dari beberapa anak atau siswa yang menulis tema bebas, apa yang terlintas itu, ada dua anak selama satu semester menulis semacam curhat yang sifatnya rahasia.
Untungnya saya sempat membaca. Intinya dia punya teman dekat yang hamil karena ulah teman dari sekolah lain.
Pacar dia juga dari sekolah lain. Semua ditulis pada kertas.
Kalau rahasia, tidak usah dikumpulkan. Tetapi harus membuat lagi untuk dikumpulkan. Begitu saya bilang ketika itu.