"Wah, gitu aja kok ditulis."
Hhhmmm, selalu begitu. Gitu aja kok ditulis.
"Lalu kamu mau menulis apa? Bebas lho. Apa yang terlintas di pikiranmu. Apa saja boleh."
Mereka menulis, aku membuatkan  kopi dan indomie menggunakan magic com.  Nantinya wadah magic com ini untuk makan bersama. Kusediakan sendok saja.
"Adakah yang sudah selesai??" tanyaku sambil membawa wadah magic com di nampan, yang biasa digunakan untuk membawa teh ke ruang guru. Aku kembali ke ruang itu dengan membawa indomie godog dalam panci magic com.
Tentu saja konsentrasi pada buyar. Lagi pula sayang kalau indomie panas berlalu hingga dingin. Akhirnya mereka menikmati  bancaan indomie godog.
Sekarang sumuk, panas gerah.Â
"Oke dilanjut , nanti ada giat literasi. bagi yang selesai 275 sampai 300 kata uang giat bantuan bank bisa diambil."
Kenangan itu masih kuingat hingga kini. Hasilnya memang belum bagus. Tetapi aku jadi punya arsip tentang foto mereka saat hujan-hujanan. Â
Bukan hanya itu, daftar galeri fotoku semakin banyak. Ada bergiat gara gara hujan-hujanan, membeli kopi sachet dan indomie. Â Maaf ya, kali ini terpaksa indomie.Â
Menggunakan magic com untuk membuat indomie godog. Menikmati indomie godog selesai bermain balap motor saat hujan. Ngopi sambil nulis, dan bertelanjang dada sambil menikmati indome.Â