"Tadi ada Pamanku bawa pasukan. Ga mungkinlah aku nyambi pegang ponsel. Aku meluncur tempatmu sekarang."
Repot memang ngurusi orang sakit rewel pula. Yang betah hanya seseorang yang dia bayar bulanan. Ketika orang yang dia bayar itu punya hajatan di kampung dan cuti seminggu, begini jadinya. Anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di kota lain, suami sudah lama meninggal.
Jadi sahabatnya yang sudah mengenal dia lama, harus bersabar. Sudah diberi tahu, kamu ikut grup senam, kalau kamu suka wisata ada kok trip khusus untuk para janda, atau ikut grup ngaji, atau kegiatan apa sajalah. Yang penting keluar rumah. Bersosialisasi paling engga ke tempat tetangga, sambil jalan-jalan atau kamu undang mereka kumpul-kumpul di rumahmu.
Jawabnya, " Nanti akhirnya ghibah."
"Ya sudah, kamu jadi penulis saja, kirim ke kompasiana." Soalnya aku ga tahu mesti ngomong apa lagi. Ini aku ke rumahnya ngajak dia nulis.
Mau atau tidak urusan dia. Sampai rumahnya yang jelas aku berencana menulis. Biar tidak ghibah bukan? Sambil menemani dia yang kesepian dapat makan siang dan jus alpokat gratis serta ditemani cemilan kriuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H