Pesan itu langsung kubalas. "Oh ya, lupa. Sini-sini yang mau sarapan gembus goreng."
Tidak terasa bel berbunyi. Padahal aku sedang membalas komentar yang baru kubaca pagi ini. Juga membalas teman-teman yang sudah memberi rating, membalas follow dan menyambut follow.
Bel menghentikan semua giatku dengan ponsel. Beralih ke kertas daur ulang. Sayangnya, kami kehabisan lem untuk giat pagi ini. Tidak sengaja menemukan lem kertas kering.Â
Yang kuingat lem kertas ini terakhir dipakai Desember 2019. Beberapa hari sebelum keputusan belajar dari rumah karena pandemi Covid-19. Sayang sekali kalau dibuang. Isinya masih cukup banyak. Bisakah lem kertas kering didaur ulang lagi? ( bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H