Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ibu Negara

14 Januari 2023   12:35 Diperbarui: 14 Januari 2023   12:46 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagianya Pak Komar lewat emotikon setelah menulis puisi. Foto dokpri/whatsapp

Ya, aku tahu.

Banyak suami lebih suka katakan, istriku ibu negara.

Itu juga aku temu pada balasan whatsapp Kang Komara.

Dia bilang itu ibu negara.

Kujawab, ya aku tahu.

Seperti yang tertulis di sana. Kau tahu...

Iseng kujawab, ya, aku tahu, itu ibu negara.

Kang Komara terkakak keras lewat emotikonnya.

Sebab kalau pelan namanya terkikik.

Emotikon itu muncul, berlanjut salam literasi

Juga dengan emotikon.

Masih kuingat dari bait-bait puisinya.

Kau adalah mutu manikamku.

Berjuta warna.

Namun satu pesona.

Banyak cara suami membanggakan dan menyayangi istri. Temanku ada yang selalu membantu berbelanja sepulang kerja. Ada juga yang bergantian urusan dapur, membersihkan rumah atau membantu menjemur. Lain dari itu ada yang menuangkan rasa sayangnya lewat puisi, lagu atau pantun. 

Kang Komar menyayangi dan mencintai istri lewat puisi. Puisi beliau selalu tayang di beritadisdik.com.

 

Kang Atmoko lain lagi, selalu menyempatkan diri antar jemput ke sekolah. Setelah itu kembali ke kantor. Atau istri menyusul  ke kantor, jika waktunya tidak bisa ditunda.

Kang Way selalu membawa pulang  dus makan siang dan dus makanan kecil. Tampaknya sepele. Dengan membawa pulang, Kang Way sambil melihat senyum bahagianya si kecil.

Istri Kang Nur juga bahagia, melihat suami membawa dus makan siang dan dus makanan ringan. Sementara dia sendiri membawa  dus makanan berat dan makanan ringan dari mujahadah warga di kampung ini.

Hari ini kita tidak perlu masak, Pak. Banyak makanan yang datang ke rumah kita. Padahal kita hanya berdua saja.

Ini baru ada ibu negaranya Pak Komar, Kang Atmoko, Kang Way, Kang Nur. Di luar sana masih banyak ibu negara dengan kisah yang lebih seru.

Tidak harus menunggu ulang tahun istri, ulang tahun perkawinan, setiap hari perlu memupuk dan menjaga cinta untuk istri dan ibu negara kita.

Tidak harus dengan sesuatu yang maha. Apakah puisi mahal? Nasi dus dan makanan kecil mahal? Yang mahal adalah ikhlasnya kita membawa ke dengan penuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun