Mohon tunggu...
Murni Ria Lestari
Murni Ria Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Tiada Hari Tanpa Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Buruk Penggunaan Bahasa Tidak Baku

12 Agustus 2021   13:28 Diperbarui: 12 Agustus 2021   13:34 3555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahasa adalah sebuah media komunikasi yang digunakan masyarakat untuk menyampaikan berbagai macam berita, kabar, informasi, dan sebagainya yang tertuju kepada masyarakat lainnya serta memiliki tujuan tertentu. Indonesia memiliki ratusan bahkan ribuan macam bahasa yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa Indonesia sendiri setiap harinya pasti mengalami perkembangan, banyak sekali pengaruh dari bahasa modern sehingga dalam berbicara kita sering tercampur dengan bahasa tidak baku. Perkembangan bahasa lebih pesat dikalangan remaja karena faktor zaman, media sosial, televisi, dan media massa lainnya bahkan di pergaulan sekitar baik di rumah maupun di luar rumah. Hal-hal ini lah yang membuat perkembangan bahasa tidak baku lebih cenderung terjadi di kalangan remaja misalnya, singkatan, kode, angka, serta visualisasi. Sehingga tidak jarang masyarakat Indonesia itu lupa bahkan tidak tau mana yang merupakan bahasa baku dan tidak baku.

Defenisi bahasa tidak baku serta beberapa pendapat menurut para ahli:

Bahasa tidak baku adalah kata atau kalimat yang penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan. Bahasa tidak baku tidak hanya mengenai kesalahan pada penulisannya saja, tetapi bisa karena pengucapan yang salah serta susunan kalimat yang kurang tepat. Namun Bahasa tidak baku lebih sering dipakai di kegiatan sehari-hari karena lebih santai dan tidak kaku. Penggunaan bahasa tidak baku biasanya terjadi ketika berdiskusi atau berbicara kepada teman serta keluarga.

Menurut kami, bahasa tidak baku artinya "kata, kalimat atau bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh masyarakat".

Bahasa gaul dapat dikatakan sebagai kode -- kode tertentu yang hanya dimengerti oleh segelintir orang saja. Bahasa gaul ini memunculkan istilah -- istilah baru. Munculnya istilah istilah baru ini dikarenakan adanya modifikasi dari bahasa Indonesia yang memiliki makna yang dapat berbeda dengan makna asli bahasa Indonesia. Namun karena terlalu sering menggunakan bahasa gaul ini mengakibatkan orang -- orang yang tidak berada dalam kelompok tersebutakan mengamati bahasa mereka. Mereka yang bukan anggota kelompok lama kelamaan akan mengerti bahasa yang mereka gunakan karena kerap mendengar bahasa tersebut.

Bahasa ini banyak digemari oleh kalangan anak remaja, penggunaan bahasa tidak baku ini telah mengancam yang cukup serius terhadap bahasa Indonesia. Dengan begitu, penggunaan bahasa tidak baku juga telah banyak menambah penggunaan kosa kata bahasa Indonesia. Bahasa tidak baku dianggap telah merusak kosakata baku kebahasaan sehingga akan semakin melunturkan kosakata baku bahasa Indonesia. Tentu kita sebagai warga Negara sangat prihatin terhadap hal tersebut. Namun, hal tersebut sangat sulit dielakkan mengingat perkembangan teknologi yang sudah sangat terbuka dan tentu saja aliran informasi yang berkeliaran tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Penyebab timbulnya penggunaan bahasa tidak baku ini ialah Penyebab timbulnya penggunaan bahasa tidak baku ini ialah kurangnya pembelajaran mengenai bahasa baku yang baik dan benar di kalangan masyarakat terhadap bahasa nasional. Penggunanaan bahasa tidak baku pada masyarakat membawa pengaruh yang kurang baik terhadap eksistensi perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. masyarakt seolah-olah tidak memahami bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Para generasi muda saat ini sangat diharapkan untuk dapat memajukan bangsa dari segala aspek, inilah yang menjadi suatu masalah yang harus diperbaiki bersama. Adanya penyimpangan ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia, yang secara perlahan akan luntur atau hilangnya penggunaan bahasa Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran dalam diri untuk mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia di negeri sendiri. Solusi yang dapat dilakukan ialah dengan menanamkan sikap kecintaan dalam diri mereka terhadap bangsa Indonesia terutama dalam konteks penggunaan bahasa Indonesia.

Dalam pengguanaannya tentu adanya suatu sikap terkait pro dan kontra dari penggunaan bahasa tidak baku ini, seperti berikut:

Kontra : Alasan mengapa saya tidak setuju dengan tanggapan ini adalah dalam penggunaan bahasa tidak baku tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan sehari hari, karena pada dasarnya seseorang yang menggunakan bahasa baku ini belum tentu tidak mencintai bahasa Nasional yaitu bahasa Indonesia, karena penggunaan bahasa tidak baku ini hanya untuk mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang dan kaku. Kemungkinan dirusaknya bahasa Indonesia karena bahasa tidak baku pun juga tidak ada buktinya hingga saat ini.

Pro : Saya setuju karena, banyak masyarakat yang salah menggunakan bahasa tidak baku dan tidak mempedulikan bahasa baku yang sesuai EYD. Hal ini dapat merusak generasi penerus bangsa di masa depan. Jika generasi millenial dibiarkan menggunakan bahasa tidak baku secara terus menerus, mereka akan lupa bahasa mana yang baku dan tidak yang menyebabkan pengetahuan bahasa generasi millenial kurang. Jadi, saya tetap akan menolak bahasa penggunaan bahasa tidak baku, menurut saya bahasa tidak baku hanya akan membuat generasi tidak mau belajar akan bahasa Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun