Mohon tunggu...
MURNI RAHAYU
MURNI RAHAYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Cikarang, saya juga seorang karyawan di suatu Perusahaan yang ada di kawasan MM2100

hobby saya adalah memasak ,keseharian saya saat ini bekerja,kuliah.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tokoh Pemimpin Keagamaan

20 Januari 2025   00:57 Diperbarui: 20 Januari 2025   06:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gus Dur menggagas konsep pribumisasi Islam, yang berarti mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal tanpa menghilangkan esensi ajaran agama. Konsep ini mendukung keberagaman praktik Islam di Indonesia yang sesuai dengan tradisi dan kearifan lokal.

Pendukung Sepak Bola Fanatik

Gus Dur adalah penggemar sepak bola. Klub favoritnya adalah AS Roma dari Italia dan Manchester United dari Inggris. Selain itu, ia juga memberikan perhatian besar pada sepak bola nasional. Pernah ada cerita bahwa Gus Dur menyempatkan waktu untuk menonton pertandingan sepak bola, meskipun sedang sibuk sebagai presiden.

Pernah Menjadi Guru Bahasa Inggris

Sebelum menjadi tokoh besar, Gus Dur pernah bekerja sebagai guru bahasa Inggris di Pesantren Tambakberas, Jombang. Pengalamannya ini menunjukkan bahwa ia tidak pernah ragu untuk memulai karier dari hal-hal sederhana.

Punya Kebiasaan Tidur di Mana Saja

Gus Dur dikenal memiliki kebiasaan unik: ia bisa tidur kapan saja dan di mana saja. Tidak jarang ia tertidur saat menghadiri pertemuan penting atau acara resmi. Meski demikian, ia tetap mampu mengikuti diskusi dengan baik setelah bangun, karena daya ingatnya yang luar biasa.

 

Warisan Gus Dur

Setelah wafat pada 30 Desember 2009, Gus Dur dikenang sebagai "Bapak Pluralisme Indonesia." Ia meninggalkan warisan berupa ajaran tentang keadilan, kesetaraan, dan keberagaman. Kebijakan-kebijakan progresifnya menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan melawan diskriminasi. Gus Dur mengajarkan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang melayani dan melindungi semua golongan tanpa memandang latar belakang.

Penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun