Mohon tunggu...
Murni Oktarina
Murni Oktarina Mohon Tunggu... Auditor - Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Lahir dan menetap di Palembang. Penulis Novel Merindumu, Novel Goodbye My Days, dan Buku Kumpulan Cerpen Penantian di Bawah Sakura

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Inspiratif, Ini Kisah Garis Panjang, Bukan tentang Sebuah Tiang

21 November 2017   04:22 Diperbarui: 21 November 2017   04:38 9113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.adisumaryadi.com

Ternyata murid tersebut bukan menghapus garis seperti yang dilakukan oleh kelima temannya. Akan tetapi, ia membuat garis baru sepanjang 110 cm di sebelah garis 15 cm tadi.

Mata sang guru berbinar. Ia pun memeluk muridnya dengan bangga.

"Kamu memang bijak, Anakku. Untuk memperpendek sebuah garis, tidak selamanya kita diharuskan untuk menghapusnya. Cukup membuat garis baru yang lebih panjang, maka garis sebelumnya akan lebih pendek dengan sendirinya!" ujar sang guru menjelaskan pada seluruh muridnya.

Memang, untuk menjadi yang terbaik, kita tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan, atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan kebaikan yang lebihbanyak secara terus menerus. Biarkan waktu yang akan membuktikan kualitas dan ketulusan perbuatan kita. Sebab, permata tetap akan bersinar meski terpendam di antara lumpur yang gelap.

Cerita tentang garis di atas saya dapatkan dari sebuah tulisan di salah satu grup Whatsapp. Saya coba menulis ulang menggunakan gaya saya sendiri, ditambahkan pengembangan cerita, perubahan, dan penyesuaian seperlunya. Akan tetapi, saya tidak bisa menyertakan nama penulis asli sebab tulisan tersebut tanpa nama dan tanpa sumber.

Semoga kisah di atas dapat memberi inspirasi dan menyadarkan kita semua. Semoga tiang-tiang di bumi ini dapat setegar tiang yang beberapa hari kemarin mendapatkan sebuah "musibah". Aamiin....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun