Mohon tunggu...
Murni Oktarina
Murni Oktarina Mohon Tunggu... Auditor - Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Lahir dan menetap di Palembang. Penulis Novel Merindumu, Novel Goodbye My Days, dan Buku Kumpulan Cerpen Penantian di Bawah Sakura

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi yang Tak Sempat Kubacakan Untukmu

12 Desember 2016   00:31 Diperbarui: 12 Desember 2016   01:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Ini adalah sebuah puisi
Sebuah ungkapan perasaan hati
Mungkin kau akan tertawa
Atau mungkin kau tak akan suka

Tapi ini adalah sebuah puisi
Yang hanya kutuliskan satu kali
Saat-saat kau sedang berusaha
Melawan rasa sakitmu di suatu senja

Ini adalah sebuah tulisan
Yang akan mengungkapkan kejujuran
Betapa ketakutan akan kehilanganmu
Seakan menjadi hantu dan mencekam jiwaku

Tapi ini tak lain hanyalah sebuah tulisan
Yang kususun atas nama kerinduan
Rindu dengan keceriaan dirimu yang dulu
Saat kau masih bisa menyanyikan sebuah lagu

Ini adalah sebuah puisi cinta
Kutorehkan dengan jutaan perasaan
Akan kubacakan saat matamu telah terbuka
Akan kuceritakan saat bibirmu menggariskan senyuman

Tapi jika nyatanya kau tak suka
Jika pada akhirnya akan ada kemarahan
Jika perasaan ini merusak persahabatan kita
Aku berjanji tak akan pernah ada keterpaksaan

Kumohon padamu, bangunlah!
Agar puisi ini dapat kubacakan segera
Kumohon padamu, dengarkanlah!
Aku mencintaimu, selamanya....

Palembang,   Desember 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun