Mohon tunggu...
Murni Oktarina
Murni Oktarina Mohon Tunggu... Auditor - Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Lahir dan menetap di Palembang. Penulis Novel Merindumu, Novel Goodbye My Days, dan Buku Kumpulan Cerpen Penantian di Bawah Sakura

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bintang yang Paling Terang

27 Maret 2016   17:59 Diperbarui: 27 Maret 2016   18:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika di hatimu tercipta nada kerinduan
Tataplah langit senja yang telah menjingga
Kau akan temukan aku di sana dengan senyuman
Kau akan mengingatku bersama jalinan kasih yang pernah ada

Ketika di hatimu mulai timbul serpihan keraguan
Bersama airmata yang perlahan turun terasa
Kutunjuk bintang di sudut langit malam perpisahan
Kausesali perkataanmu, kausesali pujianmu, untuk aku yang kaucinta

Katamu...aku adalah bintang yang paling terang
Selalu ada untuk menyinari hamparan langit malam
Pujimu...cahayaku yang paling benderang
Hingga di mana pun engkau berada, kau akan melihatku walau temaram

Dan ternyata kaubenar, aku adalah bintang yang paling terang
Cahayaku telah habis terkikis, seiring waktu yang menjelma garang
Karena bintang yang paling terang adalah bintang yang paling cepat mati
Dan aku telah menyerah pada takdir yang mengharuskanku untuk selamanya pergi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun