Mohon tunggu...
Murniaty Simanjuntak
Murniaty Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - pengajar

Iam the process of becoming the best version of my self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filsafat Ilmu Pendidikan Kehidupan

25 Januari 2020   01:26 Diperbarui: 25 Januari 2020   01:25 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah mengatakan "Ilmu mengatur pengetahuan dan kearifan mengatur kehidupan" apa artinya ya? Ada ilmu, ada pengetahuan, kearifan dan juga kehidupan. Ke empat elemen yang sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Ter khusus untuk generasi zaman now.

Bicara tentang ilmu, apa sih ilmu itu? Kenapa setiap orang bodoh atau pintar selalu diukur dengan ilmu atau pengetahuannya? Apakah ilmu dan pengetahuan itu sama?. Ilmu, sains, ilmu pengetahuan adalah suatu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia itu sendiri. Ilmu bukan pengetahuan, why? 

Ilmu pengetahuan tidak lepas kaitannya dengan percobaan yang nantinya akan menghasilkan sebuah teori-teori. So, ilmu tersebut adalah sekumpulan dari beberapa pengetahuan yang nantinya akan menghasilkan beberapa sudut pandang berdasarkan teori-teori yang ada untuk kepentingan dalam bidang ilmu tertentu. 

Orang bodoh atau pun orang pintar tidak dapat kita ukur dari keberhasilan nya melainkan dari kemauan perseorangan untuk memperoleh pengetahuannya. 

Baik itu pengetahuan alam, pengetahuan jasmani, pengetahuan seni budaya, dll. Biasanya orang paling suka dengan ilmu pengetahuan yang menurut mereka penting, unik, atau pun yang gak buat ribet alias rempong. 

Contohnya aja nih anak sekolahan yang sangat suka dengan pengetahuan seni budaya yang kaitannya gak jauh-jauh dari kearifan local. Dibanding dengan mata pelajaran yang lainnya, mata pelajaran ini adalah mata pelajaran yang sangat ditunggu-tunggu kedatangannya setiap minggu. 

Siapa yang tidak senang saat belajar kearifan local, disaat mata pelajaran lain sibuk membuat kepala kita panas dan kantuk yang tak tertahan, kearifan local mendatangkan semangat yang luar biasa,,, auto gak ngantuk geng. Hehehe.....  bicara tentang kearifan local, apa sih kearifan local itu?

Sesuai ya dengan namanya, kearifan local terdiri dari dua kata yaitu Kearifan (wisdom) yang bermakna kebijaksanaan, sedangkan local berarti daerah setempat. 

Jadi, secara umum kearifan local itu sendiri ialah gagasan, nilai, atau pun sebuah pandangan dari suatu tempat yang memiliki sifat kebijaksanaan dan bernilai baik yang diikuti dan dipercayai oleh masyarakat setempat dan biasanya sudah turun temurun. 

Yap,,,, jika kita kaitkan dengan kehidupan pastilah tidak akan jauh. Setiap orang tua atau pun setiap generasi pasti memiliki kearifan nya sendiri untuk diturunkan kegenerasi selanjutnya. Karena mereka yakini bahwa kearifan yang sudah turun temurun tersebut memiliki nilai yang baik.

Balik lagi nih kita ke pepatah yang di atas "Ilmu mengatur pengetahuan dan kearifan mengatur kehidupan". Dalam filsafat ilmu itu sendiri mengadung 3 elemen, yakni ontology, epistomologi, dan axiology.

Antologi ialah membahas tentang apa yang ingin kita ketahui. Epistomologi ialah bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan dari objek tertentu. Axiology membahas tentang nilai kegunaan dari ilmu tersebut. 3 elemen ini merupakan dasar pondasi yang sangat penting dalam kehidupan, khususnya dalam pendidikan. 

Dalam dunia pendidikan rasa ingin tau haruslah ditingkatkan, karena kita tidak akan mendapatkan apa yang kita mau atau ilmu yang kita inginkan jika tidak bertanya. Jika sudah timbul banyak pertanyaan dalam pikiran, dilanjut dengan bagaimana cara kita untuk mendapatkannya. 

Jika sudah mendapatkan ilmu tersebut dilanjut dengan apakah yang kita ingin cari tau tadi memiliki nilai yang positif atau tidak. Sebagai orang bijak pastilah ilmu yang bernilai positif yang akan di anutnya dalam hidupnya dan biasanya pastilah akan dibandingkan dengan nilai dari kearifan yang sudah diturunkan. 

Semoga kita sebagai generasi penerus bangsa semakin cermat dan bijaksana dalam bertindak untuk ilmu yang dimiliki karena sebanyak apapun ilmu yang didapat itu tidak akan mengatur kehidupan jika tidak dibaringi dengan kebijaksanaan dalam bersikap dan bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun