Kita semua tahu, bahwa hidup selalu penuh kejutan-kejutan tak terduga. Bisa itu kejutan yang membahagiakan namun tak jarang juga dihadirkan kejutan yang menyedihkan. Kejutan-kejutan tak terduga dalam hidup selalu membawa perubahan dalam diri manusia. Seperti contohnya adanya kejutan pandemi Covid-19 ini. Sebuah pandemi yang melanda hampir seluruh dunia. Kejutan ini pastinya memberikan dampak yang luar biasa dalam kesehatan mental. Akibatnya, manusia mengalami rasa cemas, rasa takut, dan perasaan depresi. Peristiwa ini benar-benar telah mengejutkan dunia, namun kita dituntut untuk terus beradaptasi dalam kondisi dan situasi ini.Â
Dalam menghadapi kejutan ini dibutuhkan strategi atau seni kehidupan untuk terus beradaptasi dengan segala kenyataan yang tak pernah bisa kita prediksi. Pastinya strategi yang digunakan adalah seni dalam kehidupan untuk mampu mengambil makna yang ada. Strategi atau seni dalam kehidupan yang dimaksud dalam ketahanan kehidupan adalah Resiliensi.Â
Resiliensi merupakan proses adaptasi yang menjadikannya tahan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di kehidupan. Dengan seni Resiliensi ini akan membuat manusia dapat terus menyesuaikan diri dan bertahan atas tekanan yang muncul dari berbagai kejutan dalam hidup. Dengan Resiliensi, bukan berarti seseorang akan dapat terhindar dari segala tekanan dan kesulitan hidup. Namun seseorang dengan Resiliensi, akan memiliki ketahanan psikologis yang baik dalam menyikapi ancaman. Resiliensi merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk dapat mengatasi, melalui, dan kembali pada kondisi yang semula setelah mengalami kesulitan (Reivich & Masten, 2005).Â
Meningkatkan Resiliensi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Karena dengan adanya Resiliensi, dapat memberikan pengalaman bagi individu untuk menghadapi kejutan-kejutan masalah dan kesulitan dalam kehidupan. Ada tiga hal yang dapat diberikan oleh lingkungan untuk meningkatkan Resiliensi, yaitu :
1. Caring Relationship
Merupakan dukungan yang berupa cinta tanpa syarat yang didasari oleh kepercayaan. Contohnya seperti memegang pundak, tersenyum dan memberikan salam dengan hangat.
2. High expectation massagesÂ
Harapan yang jelas dan positif. Dengan harapan yang positif, dan memberikan penuh kepercayaan, mampu membangun Resiliensi dan memberikan rasa percaya untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan.
3. Opportunities for participation and contribution
Yaitu sebuah kesempatan dari luar untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, tanggungjawab, dan kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin.Â
Referensi : American Psychological Assocuation. (2020 February 01). Building Your Recilience. Retrieved from https://www.apa.org/topics/resilenceÂ
https://USD.ac.id>pusat>e
Ardanakonsultan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H