Mohon tunggu...
Murnasih Murnasih
Murnasih Murnasih Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMPN 1 Randudongkal Kab.Pemalang

Memanfaatkan waktu dengan hal positif, menulis, belajar baking dan cooking,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

11 Agustus 2024   06:06 Diperbarui: 11 Agustus 2024   06:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar. dokumen pribadi

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1

   Kegiatan Pemantik:

  "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
     (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
                                     Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

mengajarkan dan menumbuhkan kemampuan akademik adalah penting, namun membentuk karakter dan moral anak jauh lebih penting. Pemberdayaan potensi peserta didik lebih diarahkan untuk membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Kaitan kutipan tersebut dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah sebagai pemimpin pembelajaran kita harus mengedepankan etika sebagai dasar dalam pengambilan keputusan karena bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal. Selain itu, keputusan yang kita ambil haruslah berpihak pada murid dan harus bertanggung jawab.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Ada tiga prinsip  dalam pengambilan keputusan yang kita ketahui yaitu berpikir berbasis Hasil Akhir, berpikir berbasis Peraturan dan berpikir berbasis Rasa Peduli. Adapun penggunaan prinsip-prinsip tersebut dalam pengambilan keputusan disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi dengan memperhatikan  nilai-nilai kebajikan universal yang berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga nantinya keputusan yang diambil akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan kita.

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita harus memiliki kepekaan terhadap setiap peristiwa (kasus) yang terjadi di sekolah dan harus mampu dalam memberikan kontribusi saat pengambilan keputusan, khususnya dalam proses pembelajaran murid. Dimana keputusan yang diambil sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, bersumber pada nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah memberikan contoh dan teladan kepada murid bagaimana mengambil keputusan yang bijak, arif dan bertanggung jawab.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

    "Education is the art of making man ethical".
   Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
  ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

 

Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah saya alami di modul ini kutipan tersebut memiliki maksud bahwa dalam menjalankan peran kita harus dapat mengajarkan pada murid murid bagaimana dapat berperilaku etis, dengan pengambilan keputusan yang bersumber pada nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap Triloka (Trilogi Kepemimpinan) yang terdiri atas "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" mengandung makna yaitu proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin hendaknya dapat  menjadi contoh yang baik bagi yang dipimpinnya (Ing Ngarsa Sung Tuladha).  Demikian juga keputusan yang dihasilkan mampu untuk membangkitkan semangat agar terus berinovasi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid (Ing Madya Mangun Karsa).  Dan seorang pemimpin harus terus memberikan motivasi atau membimbing saat melakukan proses pengambilan keputusan (Tut Wuri Handayani).  

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai guru penggerak, nilai nilai yang tertanam dalam diri seperti berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif akan menjadi dasar dalam pengambilan sebuah keputusan.  Dimana nilai nilai tersebut akan berpengaruh pada prinsip pengambilan keputusan dengan memperhatikan situasi yang terjadi dan pengaruhnya pada lingkungan.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran saya, sangat membantu dalam pengujian pengambilan sebuah keputusan  karena saya mendapatkan pengetahuan baru tentang 9 langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan.  Dimana beberapa uji didalamnya yang semula saya kesulitan untuk memahaminya sekarang sudah paham dan dapat menerapkannya dalam pengambilan sebuah keputusan.  Coaching yang telah dilakukan fasilitaor telah menerapkan kompetensi inti seperti kehadiran penuh, menjadi pendengar yang aktif dan mampu untuk mengajukan pertanyaan yang berbobot.  Secara tidak langsung hal tersebut mengajarkan pada saya untuk menerapkannya saat melakukan pengujian sebuah keputusan. keterampilan coaching akan membantu dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memprediksi hasil dan melihat berbagai opsi sehingga bisa menghasilkan keputusan yang baik. Pengujian dan pengambilan keputusan yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan coaching, juga kolaboratif semua pihak sangat efektif selain menggunakan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?                                                                                                                               Guru yang mampu mengelola dan menyadari aspek social emosionalnya akan menerapkan kompetesi social emosional yang dimiliki seperti kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri sendiri.  Memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilakunya. Memiliki kesadaran social sehingga mampu memahami dan menerima cara pandang orang lain yang berbeda serta dapat berempati. Memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi secara baik dan efektif serta mampu mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.  Dengan demikian pengambilan keputusan yang berhubungan dengan dilemma etika dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.  Proses pengambilan keputusan juga dilakukan secara sadar penuh (mindfull),  sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.
  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus yang focus pada masalah moral atau etika sudah seharusnya didasari dengan nilai nilai yang dianut seorang pendidik, yaitu nilai nilai kebajikan universal seperti tanggung jawab, keadilan, kepedulian, kejujuran, dll. Sehingga pada akhirnya sebuah pengambilan keputusan akan benar benar dapat dipertanggungjawabkan  dan tidak merugikan pihak manapun. Tentunya dengan memperhatikan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan dalam pembahasan kasus dilemma etika.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat, tentu saja akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Yaitu pegambilan keputusan yang dilakukan secara tepat dengan memperhatikan situasi yang terjadi, adanya nilai nilai kebajikan sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hal ini sudah cukup untuk menciptkan lingkungan yang harmonis.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan tantangan di lingkungan saya ketika akan mengambil keputusan adalah adanya kebiasaan yang dibawa sejak lama, budaya turun temurun. Sehingga saat diambil keputusan menjadi sulit karena dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang bersifat "biasanya kan begini"  "tahun kemarin juga begini ko" pernyataan pernyataan tersebut didasari atas kebiasaan yang dibawa sejak dulu dan hal ini menjadi tantangan karena keputusan yang diambil akhirnya tidak relevan lagi. Perubahan paradigma sangat diperlukan agar keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, misalnya saat terjadi paradigma kesetiaan lawan kebenaran. Meski keduanya sama sama mengandung nilai kebajikan yang benar namun agar keputusan yang diambil tepat.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan dengan pengajaran yang memerdekakan murid murid, artinya pengajaran harus berpihak pada murid dan kaitannya dengan potensi murid yang berbeda beda maka kita harus mengambill keputusan yang tepat dalam melakukan pembelajaran, misalnya dengan pembelajaran berdiferensiasi.  Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid, karena akan dicari tahu kesiapan belajarnya, minat belajarnya dan bagaimana gaya belajaranya (profil belajar) sehingga akan tercipta merdeka belajar dengan potensi murid yang berbeda beda.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi, yang utama karena salah satu aspeknya adalah berpihak pada murid maka dalam pengambilan keputusan harus memperhatikan akibat pengambilan keputusan bagi masa depan murid. Pengambilan keputusan  tidak dilakukan secara terburu buru, perlu adanya kolaborasi dengan komunikasi yang baik dan berdasarkan langkah  langkah pengambilan dan pengujian keputusan, serta disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dengan modul modul sebelumnya adalah bahwa dalam pengambilan sebuah keputusan agar menjiwai filosofi Ki Hadjar Dewantara.  Menerapkan nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid dan berlandaskan nilai nilai kebajikan yang universal.  Keputusan yang diambil harus memperhatikan masa depan murid, oleh karenanya dalam pengambilan keputusan bersifat memerdekakan murid yang disesuaikan dengan potensinya masing masing misalnya menyesuaikan kebutuhan murid dengan memperhatikan kesiapan belajarnya, minat belajarnya dan profil belajarnya (pembelajaran berdiferensiasi).  Dalam mengambil sebuah keputusan,seorang pemimpin juga melakukannya dengan penuh sadar, memiliki kompetensi social dan emosional yang baik agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi, sehingga menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab. Dalam proses pengujian pengambilan keputusan juga diperlukan keterampilan coaching agar menggali informasi sebanyak banyaknya sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan pihak manapun.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Konsep konsep pembelajaran dalam modul ini, antara lain:

a. Adanya perbedaan yang mendasar antara dilemma etika dengan bujukan moral dengan memperhatikan dua nilai yang terkandung didalamnya.  Pada kasus dilemma etika mengandung dua nilai yang sama sama benar.sedangkan pada kasus bujukan moral mengandung nilai benar dan salah.

b. Adanya empat paradigm pengambilan keputusan yaitu: paradigma individu lawan kelompok paradigma rasa keadilan lawan rasa belas kasihan, paradigma kesetiaan lawan kebenaran dan paradigm jangka pendek  lawan jangka panjang

c. Adanya prinsip pengambilan keputusan yang terdiri atas: pengambilan keputusan berfikir berbasis pada hasil akhir, pengambilan keputusan berfikir berbasis pada peraturan dan pengambilan keputusan berfikir berbasis rasa peduli

d. Adanya 9 langkah pengujian dan pengambilan sebuah keputusan, yaitu: mengenali nilai yang bertentangan, mengetahui pihak mana yang terlibat, mengumpulkan fakta yang relevan, melakukan uji benar atau salah, melakukan uji paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trillema, buat keputusan, lihat lagi keputusan yang diambil dan refleksikan.

e. Hal diluar dugaannya adalah bahwa dalam pengambilan sebuah keputusan tidak lepas dari pembelajaran materi pada modul modul sebelumnya, sehingga pengetahuan dan pemahaman yang sudah pernah didapatkan semestinya semakin baik. Dan pengambilan sebuah keputusan juga semakin tepat karena dilandasi pengetahuan yang baik.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Tentu saja pernah, namun saat itu karena belum mengetahui adanya langkah langkah dalam pengambilan sebuah keputusan akibatnya keputusan yang diambil tidak memperhatikan hal hal lain yang mungkin terjadi.  Berbeda dengan setelah mempelajari modul ini, ternyata pengambilan sebuah keputusan bukanlah hak mutlak seorang pemimpin namun harus memperhatikan dan menerapkan langkah langkah pengujian dan pengambilan sebuah keputusan yang sistematis dengan memperhatikan nilai nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid serta bertanggung jawab.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak mempelajari konsep ini adalah sangat besar, yang semula dalam mengambil sebuah keputusan kurang atau tidak memperhatikan dan pertimbangan hal hal lain yang mungkin bisa terjadi setelah mempelajari modul ini menjadi lebih terstruktur dengan memperhatikan konsep pemilihan paradigma nilai yang tepat, langkah langkah pengujian dan pengambilan sebuah keputusan serta prinsip pengambilan keputusan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Baik sebagai seorang individu maupun pemimpin, mempelajari topic modul ini sangat penting, karena dapat membantu dalam proses pengambilan sebuah keputusan, dimana sebuah keputusan tidak dapat diambil secara sepihak.melainkan harus memperhatikan pemilihan paradigma yang tepat, prinsip dan langkah langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang sistematis. Sehingga akan menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan berlandaskan nilai nilai kebajikan universal serta berpihak pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun