Hai geng,,, Perkenalkan nama saya MURJANI Mahasiswa D4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud
Pernah menyentuh teripang secara langsung? Lalu, makan masakan dengan berbahan dasar teripang di sebuah cootage atas laut? atau minum kolagennya? Kayaknya, jarang ya bisa melakukan itu secara bersamaan. Eits, Bintan punya jawabannya.
Di Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan terdapat sebuah edu-ecotourism bernama "Kampong Teripang". Letaknya di Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang. Destinasi wisata yang menawarkan wisata rekreasi dan edukasi berbasis sumberdaya bahari yakni teripang, atau lebih dikenal dengan sebutan gamat bagi penduduk tempatan.
Komisaris Kampong Teripang,
Pengembangan edu-ecotourism berbasis teripang ini merupakan yang pertama di dunia. Karena populasinya yang belum banyak dibudidayakan oleh sebagian nelayan, Kampong Teripang memiliki tujuan besar dan dampak yang sangat menguntungkan bagi perekonomian serta sektor kemasyarakatan. Seperti perkembangan ekonomi kreatif, kesempatan kerja, peningkatan kualitas keterampilan dan pengembangan sosial ekonomi.
Bukan sekadar biota laut yang bisa Anda lihat ketika asyik snorkling saja, nyatanya hewan ini bisa dimakan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Sajian Lezat Teripang di Longdrip
Teripang adalah hewan laut yang bentuknya seperti cacing atau ulat, cukup besar dan lunak. Dapat ditemukan secara liar di dasar laut dangkal.
Sering dijuluki timun laut, hewan ini umumnya diambil dan dijadikan obat China untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain dijadikan obat, umumnya dikonsumsi dengan cara dikeringkan, digoreng, diasamkan, atau bahkan dimakan mentah-mentah.
Biota ini memiliki rasa daging yang sedikit hambar. Untuk menjadikannya lebih nikmat, seringnya dicampur ke dalam tumisan atau sup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H