Mohon tunggu...
Murjani
Murjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya MURJANI Mahasiswa D4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud

100% cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kuliner Malam Hari, Taplau Karimun

1 Oktober 2021   11:54 Diperbarui: 1 Oktober 2021   12:04 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai Geng,,, Perkenalkan nama saya MURJANI Mahasiswa D4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Pengunjung  yang datang ke suatu destinasi pasti mencari wisata kuliner saat malam. Nah, kalau kalian datang ke Kabupaten Karimun yang ada di utara perbatasan Indonesia, jangan lewatkan kuliner Taplau di Taman Bunga.

Lokasi kuliner malam di Taplau (Tepi laut)  berada di pesisir dekat Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Taman kuliner malam ini sudah ada selama belasan tahun.

Biasanya mereka menggelar lapak dagang sejak setelah Sholat Asar dan berjualan hingga dini hari. Ada berbagi macam makanan di sini dan yang pasti harganya terjangkau.

Contoh makanannya yakni, nasi goreng, sate padang, ayam sambal atau geprek. kalau Haus, ada berbagai macam jus di sini, mulai dari alpukat hingga jeruk.

taplau sebenarnya adalah tempat parkir kendaraan para penumpang kapal karna yang dekat dengan pelabuhan domestik internasional, apabila malam hari taplau menjadi tempat kulier yang sangat terjangkau.

Di sisi lain, sebelum adanya Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang disediakan PLN, para pedagang memanfaatkan genset dari pelabuhan sebagai satu-satunya sumber penerangan yang mendukung roda bisnis mereka. Saat PLN menyediakan SPLU di Taman Bunga, para pedagang sepakat berbondong-bondong berpindah.

Dengan demikian, mereka dapat menekan biaya pengeluaran yang lebih rendah, para pedagang juga semakin kompak karena memiliki uang kas bersama yang digunakan untuk mengisi daya atau pulsa SPLU per bulannya.

pedagang mengatakan, sebelumnya biaya uang listrik saat memakai genset bisa mencapai Rp 80 ribu per bulannya. Kini ia cukup membayar uang kas Rp 10 ribu hingga 15 ribu per minggunya atau sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu per bulan untuk biaya listrik.

Terakhir, suasana di Taman Bunga ini seperti food court sederhana. Tambahannya yakni ada beberapa pengamen di sini yang akan menghibur Anda dengan lagu-lagu kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun