Teknologi pengawasan maritim seperti radar dan satelit sangat penting untuk memantau aktivitas di perairan yang disengketakan. Kerjasama dengan negara-negara maju dalam hal teknologi pengawasan dapat membantu Indonesia mengamankan ZEE-nya. Data yang akurat dan real-time juga mendukung keputusan strategis yang lebih baik.
4. Pengembangan Ekonomi LokalÂ
Pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di sekitar Natuna perlu menjadi fokus. Pemerintah dapat meningkatkan investasi di sektor perikanan dan pariwisata, sehingga masyarakat setempat merasakan manfaat ekonomi langsung dari kehadiran negara. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan lokal, tetapi juga memperkuat klaim Indonesia atas wilayah tersebut melalui kehadiran dan aktivitas ekonomi nyata.
5. Kerja Sama Regional dan InternasionalÂ
Penguatan kerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan di Laut China Selatan, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, dapat memberikan dukungan strategis bagi Indonesia. Namun, kerja sama ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak memperburuk ketegangan dengan China.
Oleh karena itu, menghadapi ancaman di Laut China Selatan, Indonesia harus mengedepankan langkah-langkah proaktif yang mencakup penguatan diplomasi, peningkatan kapasitas pertahanan, pemanfaatan teknologi, pengembangan ekonomi lokal, dan kerja sama internasional.Â
Langkah-langkah ini tidak hanya menjaga kedaulatan Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian regional. Dengan pendekatan yang sistematis dan terukur, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik di Laut China Selatan dengan cara yang damai dan berkeadilan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H