Sekarang badai Irma langsung menyerang Setnov pribadi terutama di DPP Partai Golkar tempat Setnov mengabdikan diri membesarkan partai, akhirnya mulai mengusik juga status kepemimpinannya dengan cara-cara yang halus mulai di geser. Yah, itulah dunia politik jika sudah dianggap kotor, semua ingin mencuci tangan agar tidak terkena kotoran. Sehingga nasib  Setnov kini sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ironis...
Semestinya teman mereka di DPP Partai Golkar memberikan suport, spirit mental untuk Setnov tapi itulah dunia politik, jika ada kesempaatan untuk menelikung  ya, ditelikung. Apalagi  partai ini tidak mau menanggung resiko pencitraannya jelek bisa jatuh suaranya pada pemilu serentak mendatang  karena ada noda yang melekat dengan ketua umum Setnov sekarang.
Padahal jika dilihat dari strategi Setnov memimpin partainya sudah berani berjibaku untuk mencalonkan kembali Presiden  Joko Widodo menjadi  Presiden kedua kalinya pada pemilu presiden 2019.
Bagi wartawan di DPR nama Setnov sulit untuk dilupakan karena dengan gagasannyalah kini ruang wartawn bernama Media Center menjadi terlihat wah, sehingga kesannya wartawan yang berada d ruangan itu eksklusif, bercitra. Sungguh pun kita tahu bahwa dana untuk pembangunan ruang wartawan itu dari negara, tetapi  jika tidak ada bantuan dari pimpinan DPR untuk merehab ruangan itu, tetap saja tempat itu tidak terkesan eksklusif. Perlu diingat sejak Orde Baru berkuasa, ruang warawan ini hanya berubah secara perlahan dengan skat yang kurang bercitra ruang wartawan lembaga tinggi negara. Ketika Setnov jadi ketua DPR, terlihatlah semua tamu yang datang ke ruanga ini menyatakan betapa bagusnya penataan ruangan.
Kembali lagi ke soal Setnov yang terbaring di ruang ICU, penulis yang merasakan juga  pertemanan  dengannya, sekarang hanya bisa dari jauh dan mungkin juga agak sulit untuk bertemu, hanya bisa mendoakan semoga cepat sembuh, kuat menghadapi cobaan hidup yang semuanya sudah takdir.
Siapa yang menyangka seorang pria yang sebelumnya, gagah, semangat tinggi, penuh senyum kini menghitung waktu terbaring di atas ranjang dengan napas dibantu pakai oksigen. Mungkin dia berhararp semoga para sahabatnya berdoa untuk kesehatannya dan terus kuat menghadapi kenyataan hidup...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H