Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sail Karimata 2016, Sukadana Ibarat Wanita Dihias Jadi Cantik dan Jelita

18 Oktober 2016   09:28 Diperbarui: 19 Oktober 2016   10:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelabuhan kecil Sukadana.fotopribadi

Sukadana tidak biasanya ramai orang datang ke tempat ini, karena kecamatan dari Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat ini sedang mendapat acara hajatan, agenda tahunan dari Sail yang bernama di tempat ini Sail Karimata 2016.

Jalan di depan rumah penduduk yang dekat dengan acara Sail Karimata dipusatkan di Pantai Datok agak menjauh dari kota dan pelabuhan Sukadana diperbaiki dengan jenis pengeras aspal hotmix, juga diperlebar dari jalan dasar ke kiri dan ke kenan dibuka dua meter dua meter.

Rumah dihiasi dengan dicat agar terlihat bagus dan menarik bagi yang melihat. Di pinggir jalan dihiasi umbul-umbul dengan tulisan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara Kalimanan Barat, Sail Selat Karimata 2016, menandakan di tempat ini ada acara besar yang oleh masyarakatnya mengharapkan agar daerah ini tidak dipermalukan oleh tamu yang datang seperti cibiran tidak siap sebagai tuan rumah.

Selain itu, jika malam hari di setiap pagar halaman rumah ditancap sebuah tiap dari bambu dan dililitkan lampu warna-warna menjulang ke langit, sehingga lampu itu secara tidak langsung sebagai penerang sekitar pagar.

Mobil hilir mudik dari pusat pertokokan Sukadana ke arah Patai Datok tempat panggung pembukaan Sail Karimata yang akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

Hari itu, hari Jumat (3/10), penulis sudah berada di Sukadana mengikuti rombongan MPR RI didampingi Kasubag Pemberitaan dan Layanan Informasi Budi Muliawan dan Idham Cholid Saputra.

Ada cerita asyik saat menempuh perjalanan dengan speedboat ke Sukadana. Kesibukan petugas keamanan begitu kentara dari pasukan TNI dengan senjata ditangan bergerilya menelusuri pinggir jalan dengan radius sekitar dua kilometer dari pusat acara yaitu tenda besar dipersiapkan untuk Presiden menyaksikan beberapa atraksi sekalian membuka acara. Juga untuk para pejabat yang masuk dalam kelas VIP.

Prajurit TNI berseragam loreng dengan tangan memegang jenis senjata AK-47, tapak demi lapak melangkah menyisir pingggir jalan walaupun hujan rintik seperti tidak dipedulikan. Mereka  menyisir melaksanakan perintah dari komandan untuk meyakinkan bahwa di seputar acara bersih dari gangguan keamanan sehingga membuat acara tersendat atau tercemar.

Maklum, acara ini sudah menggema di dunia dengan tamu yang punya kapal pesiar atau yang hobi berlayar datang ke tempat ini semata-mata memenuhi agenda mereka tentang kebahariaan. Mereka yang punya yacht itu dari Amerika, Inggris, Australia beberapa hari sebelum acara dibuka oleh presiden sudah berada merapat di tengah laut bersamaan dengan kapal perang angkatan laut Indonesia.

Kesibukan lainnya terlihat para pampres dan PM serta Polisi yang ikut membantu mengatur agar di sekitar panggung utama acara bersih dari tempat parkir mobil, motor. Yang boleh mendekati tempat panggung ini hanya mereka pejalan kaki.

Sail Karimata sama dengan acara sail lainnya di provinsi lain, selain panitia pelaksana fokus pada persiapan inti di panggung utama, juga ada arena hiburan untuk rakyat, selain panggung musik yang lokasinya dari tenda utama berjarak dua kilometer berada jauh dari pantai dan dekat dengan tenda VIP serta tenda untuk tamu yang tidak dapat sarana menginap di hotel.

Maklum soal hotel di Sukadana hanya ada satu yang kelas I, yaitu Mahkota Kayong yang letaknya dari Pantai Datok pusat acara Sail sekitar 6 kilometer. Ada satu hotel melati yang satu tahun sebelum acara disulap oleh pemiliknya untuk dijadikan penginapan karena bisnis service sepeda motor sepi. Dua hotel ini sudah full, sehingga bagi yang ingin mencari penginapan, ya, sewa rumah penduduk.

Untungnya, penduduk di Sukadana yang hampir 90 persen  dari perantauan Sulawesi suku Bugis ini, benar-benar punya naluri bisnis tinggi. Mereka menyewakana rumahnya dengan keluarga mereka menginap di sanak saudaranya. Sail Karimata di Sukadana, membuat masyarakat ikut sibuk begitu juga semua keamanan ikut sibuk.

Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.fotopribadi
Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.fotopribadi
Dan yang terlihat sibuk lagi adalah Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat Hildi Hamid, yang memimpin penduduk 124 ribu jiwa, dia bolak-balik dari rumah dinas ke lokasi seakan-akan dia tidak lagi seperti seorang bupati. Dia berpakaian biasa saja  tanpa seragam bupati atau embel-embel lambang bupati di tempat di dadanya. Dia selalu mengawasi setiap pelaksanaan persiapan Sail yang dibuka oleh Presiden, maklum pertama kali acara ini diadakan di Sukadana.

Hilmi sewaktu ada acara makan malam bersama dengan wartawan MPR RI mengakui dirinya benar-benar kurang tidur untuk persiapan Sail Karimata ini. Dia harus bekerja keras yaitu membalap pembangunan jalan dari pusat Sukadana ke Pantai Datok hanya dengan waktu tiga setengah bulan. Bahkan  membangun pendopo waktu singkat tiga setengah bulan, dan itu berhasil.

Hanya saja menurut Hildi, bupati penampilan sederhana ini, satu yang masih belum hilang yaitu rasa tegang dan kurang tidur. Kecuali jika acara sudah selesai dengan Presiden Joko Widodo dari datang dan pulang berjalan lancar. Nah, ada  lagi yang benar-benar tidak lepas jasa sukses Sail Karimata ini, yaitu tokoh dari kelahiran Sukadana yang kini menjadi tokoh nasional yaiu Oesman Sapta Oedang dikenal akrab dengan nama OSO.

Dia yang mau membantu untuk sarana bangunan tempat Presiden menginap membangun rumah dengan biaya miliaran rupiah yang berada disamping Hotel Mahkota Kayong. Hotel ini karena kedatangan tamu kepala negara Indonesia berbenah juga dengan dicat putih, selaras dengan warna rumah tempat menginap Presiden Jokowi.

Tempat menginap Presiden ini berdampingan dengan rumah dinas bupati Kayong Utara dan di belakang rumah ini ada helipad sarana transportasi lewat udara untuk Presiden RI juga tamu VIP lainnya. Sail Karimata 2016 di Sukadana dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi dengan sebelumnya diselingi hiburan sejarah Sukadana lewat gerak tari.

Pagi hari sebelum acara Sail Karimata dibuka oleh Presiden, orang nomor satu ini meresmikan Masjid Agung Oesman Al-Khair yang letaknya tidak jauh dari tempat menginapnya. Soal Masjid Agung Oesman Al-Khair ini akan diceritakan bagaimana bisa berdiri di pinggir laut sehingga jika dilihat dari kejauhan terutama dari pelabuhan Sukadana akan nampak masjid berada di atas air.

Kelelahan mempersiapkan acara Sail Karimata itu oleh masyarakat di Sukadana, ternyata berbuah hasil, yaitu pembangunan jalan di Sukadana menjadi bagus karena semua dana disediakan oleh kementerian yang terkait. Begitu juga pendopo Sukadana dibangun karena ada Sail Karimata.

Pantai Datok yang sebelumnya ibarat gadis kampung tak bermake up dan bergincu, dengan Sail Karimata menjadi penampilan wow keren dan cantiikk. Pantai Datok yang jalannya setahun lalu hanya lebar sekitar enam meter, kini lebih lebar lagi. Juga di depan Pantai Datok  sebelumnya tidak ada taman dan jalannya lurus langsung masuk ke lokasi pantai. Kini, di depan pintu masuk ada bundaran untuk mengatur lalu-lintas tidak macet.

Menurut beberapa teman yang sering ikut agenda Sail, Kabupaten atau Provinsi berebut agar bisa menjadi tuan rumah, karena dampaknya pada pembangunan di daerah itu menjadi pesat.

Pelabuhan kecil Sukadana.fotopribadi
Pelabuhan kecil Sukadana.fotopribadi
Data di Wikipedia, dulu Desa Sukadana merupakan bagian dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat sejak setelah disetujui oleh Anggota DPRD Ketapang tanggal 27 Juni 2007 menjadi Kabupaten Kayong Utara. Sukadana berasal dari bahasa Sanskerta artinya pemberian yang menyenangkan. Benar saja, masyarakat di sini sangat menyenangkan karena ramah dan bersahaja.

Bupati Kayong Utara ini dalam pernyataan menyatakan bahwa masyarakat Kayong ini sama seperti orang Bali yang berjiwa melayani. Kayong Utara mempunyai Desa bernama Sutera · Pangkalan Buton · Pampang Harapan · Sejahtera · Simpang Tiga · Riam Berasap Jaya · Gunung Sembilan · Harapan Mulia · Benawai Agung · Sedahan Jaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun