Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sail Karimata 2016, Sukadana Ibarat Wanita Dihias Jadi Cantik dan Jelita

18 Oktober 2016   09:28 Diperbarui: 19 Oktober 2016   10:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maklum soal hotel di Sukadana hanya ada satu yang kelas I, yaitu Mahkota Kayong yang letaknya dari Pantai Datok pusat acara Sail sekitar 6 kilometer. Ada satu hotel melati yang satu tahun sebelum acara disulap oleh pemiliknya untuk dijadikan penginapan karena bisnis service sepeda motor sepi. Dua hotel ini sudah full, sehingga bagi yang ingin mencari penginapan, ya, sewa rumah penduduk.

Untungnya, penduduk di Sukadana yang hampir 90 persen  dari perantauan Sulawesi suku Bugis ini, benar-benar punya naluri bisnis tinggi. Mereka menyewakana rumahnya dengan keluarga mereka menginap di sanak saudaranya. Sail Karimata di Sukadana, membuat masyarakat ikut sibuk begitu juga semua keamanan ikut sibuk.

Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.fotopribadi
Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.fotopribadi
Dan yang terlihat sibuk lagi adalah Bupati Kayong Utara Kalimantan Barat Hildi Hamid, yang memimpin penduduk 124 ribu jiwa, dia bolak-balik dari rumah dinas ke lokasi seakan-akan dia tidak lagi seperti seorang bupati. Dia berpakaian biasa saja  tanpa seragam bupati atau embel-embel lambang bupati di tempat di dadanya. Dia selalu mengawasi setiap pelaksanaan persiapan Sail yang dibuka oleh Presiden, maklum pertama kali acara ini diadakan di Sukadana.

Hilmi sewaktu ada acara makan malam bersama dengan wartawan MPR RI mengakui dirinya benar-benar kurang tidur untuk persiapan Sail Karimata ini. Dia harus bekerja keras yaitu membalap pembangunan jalan dari pusat Sukadana ke Pantai Datok hanya dengan waktu tiga setengah bulan. Bahkan  membangun pendopo waktu singkat tiga setengah bulan, dan itu berhasil.

Hanya saja menurut Hildi, bupati penampilan sederhana ini, satu yang masih belum hilang yaitu rasa tegang dan kurang tidur. Kecuali jika acara sudah selesai dengan Presiden Joko Widodo dari datang dan pulang berjalan lancar. Nah, ada  lagi yang benar-benar tidak lepas jasa sukses Sail Karimata ini, yaitu tokoh dari kelahiran Sukadana yang kini menjadi tokoh nasional yaiu Oesman Sapta Oedang dikenal akrab dengan nama OSO.

Dia yang mau membantu untuk sarana bangunan tempat Presiden menginap membangun rumah dengan biaya miliaran rupiah yang berada disamping Hotel Mahkota Kayong. Hotel ini karena kedatangan tamu kepala negara Indonesia berbenah juga dengan dicat putih, selaras dengan warna rumah tempat menginap Presiden Jokowi.

Tempat menginap Presiden ini berdampingan dengan rumah dinas bupati Kayong Utara dan di belakang rumah ini ada helipad sarana transportasi lewat udara untuk Presiden RI juga tamu VIP lainnya. Sail Karimata 2016 di Sukadana dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi dengan sebelumnya diselingi hiburan sejarah Sukadana lewat gerak tari.

Pagi hari sebelum acara Sail Karimata dibuka oleh Presiden, orang nomor satu ini meresmikan Masjid Agung Oesman Al-Khair yang letaknya tidak jauh dari tempat menginapnya. Soal Masjid Agung Oesman Al-Khair ini akan diceritakan bagaimana bisa berdiri di pinggir laut sehingga jika dilihat dari kejauhan terutama dari pelabuhan Sukadana akan nampak masjid berada di atas air.

Kelelahan mempersiapkan acara Sail Karimata itu oleh masyarakat di Sukadana, ternyata berbuah hasil, yaitu pembangunan jalan di Sukadana menjadi bagus karena semua dana disediakan oleh kementerian yang terkait. Begitu juga pendopo Sukadana dibangun karena ada Sail Karimata.

Pantai Datok yang sebelumnya ibarat gadis kampung tak bermake up dan bergincu, dengan Sail Karimata menjadi penampilan wow keren dan cantiikk. Pantai Datok yang jalannya setahun lalu hanya lebar sekitar enam meter, kini lebih lebar lagi. Juga di depan Pantai Datok  sebelumnya tidak ada taman dan jalannya lurus langsung masuk ke lokasi pantai. Kini, di depan pintu masuk ada bundaran untuk mengatur lalu-lintas tidak macet.

Menurut beberapa teman yang sering ikut agenda Sail, Kabupaten atau Provinsi berebut agar bisa menjadi tuan rumah, karena dampaknya pada pembangunan di daerah itu menjadi pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun