Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Legislator Hamdhani : Atasi Kebakaran Hutan Kalteng Perlu 3 Helikopter

25 Agustus 2016   20:19 Diperbarui: 25 Agustus 2016   20:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota DPR Hamdhani. foto dokpri

Kalimantan beberapa hari lalu mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan  titik spot yang banyak, semua instansi terkait berusaha untuk mengatasi kebakaran itu agar jangan terulang seperti tahun lalu yang begitu parah sehingga mengganggu negara tetangga.

“Persiapan untuk mengantisipasi kebakaran hutan di daerah ini sudah diadakan pada empat bulan lalu dengan menyebarkan pompa air di beberapa lokasi tahun lalu titik apinya banyak. Berkat itu ada upaya secara cepat jika ada kebakaran hutan saat musim panas,” kata Hamdhani Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem yang baru saja pulang dari lapangan di Kalimantan Tengah.

Hamdhani langsung merasakan bahwa akibat dari kebakaran hutan itu, pagi hari sudah kabut bukan karena hasil embun pagi tapi akibat asap kebakaran hutan.

Putera asli kelahiran Kalteng ini berharap kepada pemerintahan pusat agar membantu daerah Provinsi Kalteng untuk bias secara cepat menanggulangi kebakaran hutan.

“Kami berharap agar pesawat Helikopter ditambah dari sekarang ada dua, menjadi tiga, karena dua pesawat untuk pemadaman kebakaran itu sangat kurang,” ucapnya.

Kenapa Hamdhani mengingatkan soal kebakaran hutan di Kalteng ini harus ditangani cepat agar tidak menjadi besar seperti tahun 2015 lalu, yaitu akibat kebakaran itu, seluruh masyarakat Kalteng mengalami berbagai masalah, mulai dari kesehatan, sulitnya transportasi, sampai persoalan ekonomi akibat kabut asap yang melanda berbulan-bulan.

Pencegahan dini kabut asap dengan meminimalkan aktivitas pembakaran lahan dan hutan  harus menjadi perhatian serius pemerintah, pusat maupun daerah.

Begitu juga  masyarakat dan pihak swasta  harus berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendalian karhutla.

 “Tahun lalu, kita menghabiskan dana miliaran rupiah untuk memadamkan kebakaran lahan agar kabut asap berhenti. Tahun ini, semestinya sudah bukan untuk memadamkan lagi, tapi hanya untuk pengendalian dan pencegahan. Dengan demikian, dana APBN kita tidak terkuras percuma,” kata politikus Partai NasDem ini.

 Dia juga mengingatkan seluruh perusahaan swasta yang beroperasi di Kalteng untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. “Ancaman hukumnya serius. Jadi harus lebih hati-hati.” diingatkannya.

Hamdhani mengutip  data dari Sipongi (Karhutla Monitoring sistem) di  Kalimantan Tengah tahun 2011 seluas 22,00 ha, 2012 seluas 55,15 ha , 2013 seluas 3,10 ha , tahun 2014 seluas 4.022,85 ha  tahun 2015 seluas 122.882,90 ha  dan 2016 seluas 382,00 ha

 Melihat dari data yang ada, itu maka setiap tahun di Kalteng ini terjadi karhutla, astinya setiap tahun juga perlu persiapan diini mengatasi kebakaran hutan itu.

“Jika lengah atau antisipasi kebakaran hutan perencanaan lemah ke depan, maka kemungkinan parah kebakaran itu akan meluas. Inilah yang tidak kita inginkan terjadi,” kata Hamdhani.

Karakter kebakaran hutan di Kalimantan pada umumnya berbeda dengan di Pulau Jawa, karena lahan di wilayah Kalimantan gambut yang jika terbakar akan menghasilkan asap yang banyak dibandingkan kebakaran pohon kayu biasa.

“Melihat dari karhutla di Kalteng ini, maka helikopter yang ada sebanyak dua buah masih kurang, harus tambah satu lagi, sehingga bisa secara cepat mengatasi kebakaran yang ada,” ucapnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun