Mohon tunggu...
MURDIANSYAH
MURDIANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN Satap 8 Baraka Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan.

"Jika kau diperhadapkan dengan beragam masalah, maka seduhlah kopi, cium aromanya, seruput perlahan lalu rasakanlah merdeka.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Diambang Dekadensi Moral

2 Mei 2021   11:37 Diperbarui: 2 Mei 2021   12:17 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa pentingnya pendidikan diperhatikan, dikembangkan dan terus dievaluasi karena menurut Yudi Latif beragam masalah yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini dari berbagai bidang, sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikan itu sendiri. 

Indonesia diibaratkan seperti kereta yang ditarik beberapa kuda, kecepatannya tidak ditentukan oleh kuda yang berlari paling kencang tapi dipengaruhi oleh kuda yang berlari paling lambat. Begitu pun dengan Indonesia, kemajuannya ditentukan oleh pendidikan. Jika pendidikan berjalan lambat atau bahkan stagnan, maka bidang yang lain pun ikut terhambat, begitu pun sebaliknya.

Kenyataan yang ada menyisakan pertanyaan, sudahkah terwujud Merdeka Belajar yang terus dinyaringkan oleh pemerintah saat ini, ataukah kita masih terjebak dan tertatih merangkak dalam taraf Belajar Merdeka? Seyogianya Hari Pendidikan Nasional dijadikan pengingat untuk mewujudkan Pendidikan yang sebenarnya, bukan hanya sekedar momentum untuk merayakan euforia dengan beragam kata-kata indah.

"Pendidikan memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan guna membangun bangsa secara sistematis dan sistemik ke arah yang lebih baik dengan cara melihat keadaan yang tidak dikehendaki saat ini dan kemudian menentukan tujuan serta langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang dikehendaki di masa yang akan datang sebagai koreksi terhadap kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu dan harapan digantungkan agar kehidupan yang akan datang lebih menyenangkan, lebih demokratis, lebih merakyat dan lebih manusiawi dibanding yang ada sekarang." (Dewantara I, 2004)

Hardiknas, 02 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun