Maka tidak heran para Sufi, Wali, Santo, berada pada tahap tertinggi pada laku ini. Karena mereka memang sudah selesai, dalam artian mampu menggunakan logika salah/benar dengan bijak.
Lalu dimanakah peran budaya seperti yang dibicarakan sujiwo tedjo diatas.Begini, budayalah yang nantinya akan membungkus atau mengemas etika dan estetika. Â Pada etika, budaya akan membantu mengontrol dan mendidiknya, sedangkan dalam estetika budaya akan menjelma menjadi ekspresi. Ekspresi yang akhirnya menjadi gaya hidup.
Maka dalam tahab estetika sikap toleransi sudah menjadi laku, menyatu, bahkan meng-identitas, tidak perlu lagi kontrol, karena sikap toleransi sudah menjadi gaya hidup, way of life.
Sekian [dplato]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H