Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Instagramable Bukan Spot Foto Bunga dan Love

28 Desember 2020   12:56 Diperbarui: 28 Desember 2020   18:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada sejengkal pun tempat di negeri tercinta ini yang tidak indah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas yang memiliki gunung dan lautan, serta keaneka ragaman budaya dan keeksotisannya sangat potensial menjadi tempat yang menarik untuk tujuan pariwisata. Semua itu kita miliki dan sangat disayangkan jika hal ini tidak diperkenalkan. 

Lihat bagaimana warga Jakarta pada hari libur berbondong-bondong pergi ke daerah Puncak, Bogor hanya untuk menikmati kebun teh dan suasana sejuk saja. Ramainya suatu wilayah karena berdatangan pengunjung akan memberikan dampak positif di mana ekonomi bergerak dan bisa dimanfaatkan oleh warga setempat. 

Sesungguhnya masyarakat Indonesia sangat senang berwisata, seharusnya pemerintah dapat membaca situasi ini, di mana seharusnya fokus menaikkan lonjakan pengunjung ke tempat wisata di berbagai wilayah Indonesia. Tingkatkan dulu wisatawan domestik dengan cara memberikan subsidi biaya transportasi  di mana tiket pesawat harus sangat terjangkau, sehingga masyarakat bisa berkeliling jalan-jalan tanpa terkendala pada tiket pesawat yang begitu mahal.

Jika suatu tempat ramai, maka lambat laun akan menaikkan ekonomi dan investor bisa tertarik. Menurut saya hal ini lebih tepat, daripada kemenparekraf harus menggelontorkan puluhan miliar rupiah untuk membayar influencer demi mempromosikan pariwisata Indonesia. Dengan digantinya menteri pariwisata dan ekonomi kreatif saya harap ada visi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Strategi marketing saat ini di dunia digital adalah viralkan sesuatu, maka seketika akan booming. Untuk apa membayar seseorang untuk promosi jika tingkat ketenarannya belum selevel selebritis dunia. 

Lebih baik viralkan suatu tempat maka semua orang akan penasaran seperti yang pernah terjadi "negeri di atas awan" yang terletak di Lebak, Banten yang akhirnya pernah viral, alhasil untuk menuju ke sana macet saking ramainya. Namun harus dibarengi dengan insfrastruktur dan fasilitas agar pengunjung nyaman, terutama akses jalan. 

Jangan seperti pembangunan Bandara International Kertajati di Majalengka yang pada akhirnya sepi. Salah satu faktor adalah akses jalan tol yang belum reampung. Padahal secara logika orang yang pergi ke bandara adalah orang yang butuh waktu tempuh yang cepat. Seharusnya rampungkan dulu akses jalan, kemudian baru fasilitas bangunan. Akses jalan juga bermanfaat bagi warga untuk lebih mudah mendistribusikan yang berkaitan dengan ekonomi.

Saya harap pemerintah turut serta membangun spot pariwisata dengan mengangkat budaya setempat seperti Bali yang telah menjadi destinasi wisata internasional yang terkenal tidak hanya karena keindahan alamnya, namun budaya dan kesenian yang masih tetap dilestarikan oleh warganya sehingga Bali mempunyai keunikan tersendiri. 

Bahkan Bali lebih terkenal dibanding Indonesia sendiri di mana Pulau Bali berasal. Begitu juga seharusnya daerah lain mencontoh Bali, tawarkan keindahan alam, serta keragaman budayanya. 

Bagi saya tempat wisata yang mengadopsi landmark, keunikan, dari budaya lain justru sama sekali tidak menarik. Seperti yang sempat diperbincangkan netizen di mana tempat seindah Lembah Harau di Sumatera Barat harus bersanding dengan spot wisata yang menawarkan replika dari negara lain seperti menara Eiffel, atau kincir angin Belanda. 

Sangat disayangkan, seharusnya bisa mengangkat budaya setempat. Inilah kekurangan wisata Indonesia di mana dengan dalih kekinian para pengelola wisata lebih suka mengadaptasi suatu hal yang sudah terkenal dibanding mengangkat budaya asli setempat. Selain Lembah Harau, banyak juga tempat wisata seperti Jogja rasa Bali, Bandung rasa Jepang, Semarang rasa Korea, dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun