Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Media Sosial Detoks untuk Kesehatan Mental

19 Januari 2020   13:13 Diperbarui: 27 Desember 2020   23:29 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri pernah melakukannya di mana saya sedang jengah lalu memutuskan untuk istirahat sejenak dari media sosial saya yang masih aktif yaitu instagram. Tak emosi dengan siapapun namun saya merasa banyak hal tak berfaedah. Untuk sementara saya menjauh. Dampakmya adalah hidup jauh lebih tenang tanpa harus tahu drama kehidupan orang lain. Jauh lebih tenang ketika mata ini tidak melihat selfie cantik yang berkali-kali. Ya salah satu hal toxic di sosial media adalah ketika melihat seseorang terlalu sering upload foto selfie.

Seluruh dunia juga tahu dia cantik atau tampan tapi lama-lama tak menarik karena wajah rupawan pada saat ini tidak seeksklusif pada jaman dahulu di mana kita melihat wajah rupawan terekspos di majalah atau televisi saja. Banyak orang cantik atau ganteng di sosmed tapi membosankan karena terlalu sering diperlihatkan.

Apalagi jika si pengunggah foto merendah tapi meninggi. Misalnya unggah foto cantik dengan caption "jelek banget sih aku potong rambut model gini.." kalimat merendah tapi sebenarnya mau dipuji kalau apapun gaya model rambutnya tetap kelihatan cantik. Orang-orang seperti ini biasanya langsung dibombardir netizen dengan komentar pedas. Dan orang yang sudah terlanjur narsis berlebihan baiknya perlu melakukan social media detox, karena kalau sudah terlalu narsis dan haus perhatian itu sudah termasuk gangguan kesehatan mental seperti yang pernah saya tulis di artikel ini .

Poinnya adalah kontrol diri sendiri. Kalau saat ini mungkin masih menikmati melakukakn unggahan pribadi ke dunia maya sah saja namun yang perlu diperhatikan adalah isi postingan. Unggah lah dengan bijak karena jejak digital akan selamanya terpatri. Jika kita sendiri bisa menghapus namun kita tak bisa mengkontrol orang lain untuk mengunduh foto, video kita atau screenshot postingan kita yang di masa yang akan datang bisa menjadi boomerang untuk kita. Untuk yang merasa sudah lelah dengan dunia maya break sejenak atau selama mungkin untuk restart kembali, seperti kelelahan fisik yang kita rasakan setelah sekian lama bekerja dan kurang liburan, baiknya rehat sejenak dari hiruk pikuk untuk merefresh pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun