Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membeli Ambulance Bekas yang Ternyata Berhantu

31 Oktober 2019   18:17 Diperbarui: 31 Oktober 2019   18:22 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu  sore warga di suatu wilayah perumahan dikagetkan dengan  kedatangan  mobil ambulance. Mereka saling bertanya siapakah yang memanggil ambulance ? namun tidak ada satupun dari mereka yang mengaku. Kalau begitu lalu siapakah yang pulang diantar dengan ambulance? 

Ambulance berhenti di depan lapangan. Kemudian turunlah dari dalam ambulance yang tak lain warga setempat yaitu Pak Jamal. Seketika Pak Jamal dikerumuni warga ada apa Pak Jamal pulang diangkut ambulance. 

Pak Jamal menjelaskan bahwa ia sengaja membawa pulang ambulance karena mobil ambulance ini sudah dibeli oleh nya. Ia membeli ambulance bekas untuk ia gunakan sebagai mobil pribadi. Rencananya mobil ambulance bentukan APV ini akan ia rombak menjadi layaknya mobil keluarga. 

Wargapun heran bukan kepalang mengapa Pak Jamal nekat seperti tidak ada mobil second di luar sana. Atau bisa saja harganya lebih murah terlebih melihat Pak Jamal bekerja di rumah sakit dan terbilang sudah senior sehingga untuk mendapatkannya mungkin bisa lebih mudah. 

Namun bukankah akan memakan biaya yang tidak sedikit jika nantinya ia perlu merombak keseluruhan cat dan interior mobil. Bagaimana tidak, karena tidak mungkin jika ia berwisata atau ke sekedar ke mall menggunakan ambulance. Dan tidak mungkin juga ia pergi mudik mengendarai ambulance, nantinya keluaraga di kampung akan kaget mayat siapa yang diantar ?? aneh sekali Pak Jamal. Begitulah para tetangganya saling berspekulasi.

Karena Pak Jamal tidak mempunyai garasi, maka “mobil baru” miliknya itu ia parkirkan di lahan kosong dekat lapangan. Lahan tersebut dikelola warga sebagai tempat parkir mobil bagi warga yang tidak memiliki garasi karena peraturan di RW mereka adalah setiap kepala keluarga yang memiliki mobil wajib membuat garasi karena mobil dilarang parkir di depan rumah atau bahu jalan. Jika tidak memiliki garasi maka mobil bisa parkir di lahan kosong tersebut dengan membayar iuran sebesar Rp150.000/bulan. 

Awalnya warga mengira Pak Jamal akan segera merombak mobilnya namun ternyata Pak Jamal masih dalam tahap menabung untuk biaya perombakan tersebut, sehingga entah sampai kapan tampilan ambulance masih bertengger di sudut lahan.

Awalnya mereka tidak masalah sampai pada suatu  malam  seorang warga sebut saja Pak Isnu yang datang dari luar kota dan tiba jam setengah dua pagi, ia memarkirkan mobilnya di lahan parkir, setelah ia turun dari mobil ia samar-samar melihat seperti ada orang di dalam mobil ambulance milik Pak Jamal. Setelah ia dekati ia melihat sosok pocong duduk di bangku penumpang sebelah supir. Seketika itu ia langsung lari. Ia panas dingin dan menceritakan hal ini pada istrinya. 

Namun istrinya berkilah mungkin ia sedang lelah sehingga pikirannya mudah terganggu. Keesokan harinya seorang hansip yang biasa dipanggil Mang Jupri sedang berpatroli, ia melewati lahan parkir dan seperti biasa memeriksa mobil-mobil takut-takut ada maling menyusup. 

Semua mobil ia telusuri kecuali ambulance Pak Jamal, karena menurutnya toh  siapa juga yang akan mencuri mobil ambulance. Ketika ia berbalik membelakangi ambulance tersebut tiba-tiba ada suara srek.. srek.. gubrak.. gubrak.. ia kaget dan langsung menoleh. 

Mang Jupri memperhatikan seperti ada sedikit kegaduhan di dalam ambulance. Malingkah ? atau ada orang mesum di dalam. Entah kenapa seketika ia merinding, dan ia pun memberanikan diri mengintip sembari ancang-ancang dengan tongkatnya kalau-kalau ternyata maling maka akan segera ia sergap. 

Perlahan-lahan ia mengendap-endap dan di sudut jendela ambulance ia mengintip dan yang ia lihat adalah sebuah keranda dengan jenazah di dalamnya. Keranda itu bergoyang-goyang sehingga menimbulkan suara gaduh. Shock apa yang ia lihat, sontak Mang Jupri langsung lari terbirit-birit.

Hari - hari berlalu dan gossip tentang beberapa warga yang melihat penampakan hantu pocong dan keranda di ambulance sudah viral di lingkungan mereka. Dengan berbagai cerita mulai dari sosok pocong di dalam ambulance dan penampakan keranda yang terkadang muncul bertengger di atas atap ambulance. 

Warga pun menjadi kesal karena semenjak ada ambulance, mereka merasa dihantui dan takut jika malam hari harus melewati lapangan dan  lahan parkir. Dan tak sedikit mereka yang menyalahkan Pak Jamal dan menuding bahwa ia membawa mobil pembawa sial. 

Pergunjingan inipun tentu sudah sampai ke telinga keluarga Pak Jamal. Anak-anak dan istri Pak Jamal menjadi malu dan merasa bersalah. Bu Jamal pun menyesalkan kejadian ini, karna dari awal ia pun tidak setuju dengan keputusan sang suami untuk membeli ambulance bekas. 

Bu Jamal takut kalau ambulance ini punya penunggu yang ikut, apalagi ambulance di mana kendaraan yang berfungsi untuk mengangkut korban kecelakaan ke rumah sakit atau mengantar jenazah. Mobil yang mempunyai banyak kejadian dan tragedi, begitu pikir Bu Jamal. 

Namun Pak Jamal orang yang sulit ditentang, bahkan  ia enggan menjelaskan mobil ambulance yang ia bawa pulang ini ambulance untuk pasien ataukah untuk jenazah. Karena sudah santer beredar dan  meresahkan, maka warga bermusyawarah bahwa Pak Jamal harus segera membangun garasi di rumahnya sendiri dan memarkirkan ambulance tersebut di dalam rumahnya sendiri. Atau opsi kedua adalah mau tidak mau Pak Jamal menyingkirkan ambulance tersebut. 

Dalam rapat internal keluarga Pak Jamal, istri dan anak-anak Pak Jamal tak setuju jika mobil ambulance yang katanya berhantu  tersebut masuk ke dalam rumah. Mereka juga kena imbas malunya jika saat ini jadi sorotan, apalagi saat musyawarah warga, ada yang menyeletuk “kalau belum sanggup beli mobil gak usah maksa”. Mereka lebih memilih opsi kedua yaitu menyingkirkan mobil tersebut daripada menjadi perdebatan. 

Namun mobil yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan, namun karena pembelian unit ambulance ini secara cicil dengan potong gaji setiap bulan maka Pak Jamal berharap masih ada jalan. 

Akhirnya keluarga Pak Jamal mengambil langkah bicara baikbaik secara kekeluargaan kepada pihak rumah sakit, ia juga membawa tokoh  masyarakat sebagai saksi. Akhirnya pihak rumah sakit bersedia dengan berbagai syarat dan ketentuan yang harus diterima Pak Jamal seperti denda dan lainnya. Warga lega kini sudah tidak ada lagi hantu ambulance yang menjadi momok yang menakutkan.

Sekian cerita dari saya yang gak seram ini. Sebenarnya cerita saya terinspirasi dari kejadian nyata. Teman dari adik saya punya tetangga yang membeli mobil bekas ambulance untuk dialihfungsikan menjadi mobil pribadi. 

Dan warga sekitar sering melihat penampakan hantu pocong dari dalam ambulance yang terparkir di luar tersebut. Tapi saya bingung apakah ini disebut cerita horror atau cerita lucu ya, kok ada orang yang bisa-bisanya membeli ambulance. Apa tidak ngeri. Entahlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun