Baca juga : Kasus LGBTQ yang Kembali Hadir di Masyarakat Dunia
Namun tidak semua napi seperti itu, beberapa ada yang melampiaskan dengan cara onani atau sex by phone. Fenomena demikian sudah menjadi rahasia umum namun sesama napi lebih memilih untuk diam dan enggan melapor karena nantinya tidak ingin menjadi saksi dan menambah masalah.
Kemudian wawancara beralih ke sebuah yayasan di Tasikmalaya yaitu yayasan Manasix yang merupakan sebuah yayasan bagi para mantan napi yang concern dengan kegiatan positif  seperti bakti sosial, dan penyuluhan narkoba. Yayasan ini dikepalai oleh bapak Asep Ugar.Â
Menurutnya kelebihan kapasitas penjara bisa menjadi faktor yang mendorong napi menjadi penyuka sesama jenis di mana kondisi kamar yang sempit memaksa para napi tidur berdempetan dan tidak ada fasilitas untuk menyalurkan hasrat seksual seperti bilik asmara.Â
Bilik asmara seharusnya disediakan khusus untuk napi yang sudah menikah agar hasratnya tersalurkan dan tidak melakukan hal menyimpang.
Menurut pakar andrologi Dr.Nugroho Setiawan, apa yang dialami oleh para napi di penjara yang semula heteroseksual lalu berubah menjadi homoseksual adalah homoseksual situasional. Belum tentu orang tersebut selamanya berubah orientasi seksnya. Saat keluar menghirup udara bebas dan bertemu pasangannya bisa jadi ia akan kembali normal.
Baca juga : Maraknya LGBT yang Terjadi pada Remaja Saat Ini
Fokus saya justru tertuju pada para napi yang masih bisa memesan narkoba meski berada di balik jeruji besi. Entah bagaimana peraturan dan keadaan di sana, imajinasi penjara memang langsung terbayang tempat yang buruk.Â
Dan penjara yang mungkin menurut pemikiran orang awam seperti saya di mana tempat itu benar-benar terisolasi dengan kehidupan luar, seharusnya adalah tempat yang membuat narapidana jera karena ketatnya peraturan, tak hanya jera namun berubah menjadi baik karena bimbingan. Namun apa yang terjadi prakteknya sepertinya tidak sepenuhnya demikian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI