Dalam keadaan emosi si penipu tadi siang masih bisa-bisanya menghubungi saya kembali dan masih berlaga menjadi 'orangnya Gojek'. Dia menanyakan posisi saya saat itu di mana, karna dibalik telepon ia tidak mendengar apa yang saya katakan. Ia menyuruh saya untuk menepi sebentar jika saya sedang berada di jalan. Dengan nada penuh amarah dan membentak saya tanya balik dia setiap dia bertanya pada saya.Â
Masih berlagak "professional" si penipu tetap tenang menjawab setiap bentakan saya. Dia masih berusaha mau menipu saya dengan cara "membimbing", saya katakan pada dia bahwa saya tahu dia adalah tukang tipu.
Tidak lama setelah itu saya lihat akun saya benar-benar sudah diambil alih oleh orang lain. Nomor telepon saya yang saya cantumkan telah diganti ke nomor tak dikenal yaitu (0812xxxx4079). Saya menelepon ke call center Gojek (021-80643104), saya ceritakan kronologisnya. Mereka pun langsung merespon dan saya tetap memantau progressnya lewat email sembari bolak balik telepon Gojek karna saking gemasnya. Pihak Gojek akan memblock nomor yang telah menyusup ke akun saya lalu mereset ulang dan memasukkan nomor handphone saya yang sebenarnya.Â
Butuh waktu 2x24 jam untuk memulihkan akun saya kembali. Saya juga sempat menanyakan apakah si driver termasuk bagian dari penipu, fakta yang saya terima adalah ternyata driver juga kena tipu sama seperti saya. Jadi si penipu menyusup di antara saya dan si driver. Kita jadi sama-sama tidak bisa saling menghubungi dan masuklah si penipu berlagak memberi solusi.
Saya mencoba menelepon ketiga nomor asing tersebut namun sudah tidak aktif. Saya ikhlaskan Rp50.000 saya hilang, anggap saja biaya pelajaran buat saya. Beruntung gopay saya yang dicuri tidak banyak karna saya memang tidak pernah mengisi saldo Gopay terlalu banyak, paling banyak hanya Rp200.000 dan kebetulan saat itu saldo saya hanya ada di bawah seratus ribu. Saya memang tidak terlalu tertarik menaruh uang saya di aplikasi sejenis E-Wallet lainnya seperti Ovo, Dana, T-Cash dan lain-lain walaupun banyak tawaran menarik dengan banyaknya promo atau diskon.
Mengingat kejadian apes yang saya alami saya berfikir berarti sistem keamanan IT di aplikasi ternama yang diunduh banyak orangpun pun masih tidak aman karna masih bisa disusupi orang yang tidak bertanggung jawab. Secanggih apapun pasti masih ada kekurangan dan celah, seperti kita yang menutup rapat rumah namun maling bisa lebih pintar dari kita.Â
Jadi saran saya adalah dalam situasi kebingungan pun jangan pernah memberikan kode rahasia apapun kepada orang lain walaupun yang meminta mengaku dari aplikasi atau bank karna mereka pun TIDAK AKAN PERNAH MEMINTA kode atau pin. Jika meminta berarti mereka adalah penipu. Kalau bisa jangan terlalu banyak mengisi saldo, jika sudah terlanjur kena tipu setidaknya tidak akan rugi terlalu besar.Â
Kemudian tetap waspada dan tidak ada salahnya mudah curiga jika ada hal-hal yang ganjal. Lalu cek akun kita jika ada keanehan seperti teman saya yang salah satu keluarganya pernah terkena phising juga tanpa disadari yaitu setiap ia mengisi saldo gopay selalu cepat habis, namun ia lebih memilih menguninstall aplikasi tersebut ketimbang memproses.Â
Setiap penipu mempunyai pola yang sama yaitu modus mencari simpati kemudian minta transaksi segera dilakukan. Contohnya lagi jika ada yang meminta anda mengirimkan buru apapun terkesan buru-buru bisa jadi ia penipu.Â
Orang jahat ada di mana-mana, se aware apapun diri kita, tetap saja kalau sedang sial untuk tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Apalagi di bulan Ramadhan ini kebutuhan orang meningkat, dipastikan kejahatan pun juga makin marak. Tetap hati-hati dan waspada.
Stay safe.