Dari kubu Jokowi ada Gibran Rakabumi putra sulung Jokowi pernah tercatat sebagai pemegang saham dan komisaris PT.Rakabu Sejahtera yang sekarang digantikan oleh adiknya yaitu Kaesang. Hmm baru tau ternyata doi ga cuma jualan pisang atau martabak. Saham perusahaan mebel ini tidak hanya dimiliki oleh keluarga Jokowi namun saham juga dimiliki oleh TKN Jokowi sekaligus Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dengan peerusahaannya Toba Sejahtera yaitu induk dari Toba Bara yang memiliki tambang batubara dan PLTU yang baru saja membeli saham Sandiaga Uno (PLTU Paiton). Bidang usaha PT.Rakabu tidak hanya meubel namun ada konstruksi, property, multimedia, pembebasan lahan, pengembangan wilayah transmigrasi, dan masih banyak lagi. Selain itu juga ada kebutuhan rumah tangga seperti sabun, shampo, tisu yang menggunakan kayu dan kelapa sawit.
TKN Jokowi yaitu Fahrul Razi adalah komisaris di Toba Sejahtera sekaligus di perusahaan pemerintah yaitu PT.Antam. selanjutnya ada Saadi Marasabessy adalah komisaris di PT.Kutai Energy, perusahaan ini pun merupakan anak perusahaan dari Toba Sejahtera. Kemudian ada Oesman Sapta TKN Jokowi yang ada kaitannya dengan PT.Total Orbit di Kalimantan Selatan. Kemudiana ada Andi Arsyad atau Haji Isyam adalah pemilik tambah batubara di bawah grup Jhonlin.
Hari Tanoe yang juga di kubu jokowi mempunyai bisnis tambang batubara yaitu MNC Energy dan sembilan perusahaan di Kalimantan Timur dan Sumetara Selatan. Sang wakil presiden yaitu Jusuf Kalla dan dua grup perusahaan lagi yang bekerja sama dengan PLN.
Dari kubu Prabowo ada Sandiaga Uno pemegang saham PT.Saratoga Investama Sejahtera yang juga pernah menjadi direktur tambang batubara pada PT.Multi Harapan Utama di Kutai. Adik Prabowo yaitu Hashim Djojohadikusumo pemegang saham PT.Batu Hitam Perkasa yang memlili PLTU Paiton di Jawa Timur sebelum dijual ke PT.Saratoga milik Sandiaga yang kemudian dijual lagi oleh Sandiaga ke Luhut Binsar. Selanjutnya ada Ferry Mursida Baldan melalui istrinya meimilki tiga izin usaha penambangan batubara di Berau Kalimantan Timur. Dan Prabowo sendiri adalah pemilik Nusantara Energy Resources yang menaungi 17 anak perusahaann.
Di luar kubu politik pun banyak jenderal-jenderal yang memiliki jabatan di perusahaan-perusahaan tambang.
Sebagian perusahaan-perusahaan mereka tercatat di bursa efek yang sudah bersaham syariah. Pihak yang mencantumkan apakah perusahaan tersebut syariah atau tidak adalah Dewan Syariah Nasional dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang dipimpin oleh Ma'ruf Amin. Dan Ma'ruf  Amin juga termasuk Dewan Pengawasan Bank syariah yang salah satunya adalah Bank Muamalat. Bank Muamalat mendapatkan modal dari konsorsium Lynx Asia (perusahaan investasi Singapore). Ada tiga nama yang juga berbisnis di bidang batubara yaitu Rizal Risjad pendiri PT.Berau Coal Energy. Kedua, ada Djamal Attamini yaitu komisaris di Toba Bara, dan Diki Yordan menjadi direkturnya.
Lupakan sejenak perdebatan cebong-kampret. Banyak orang yang suka berkoar ngaku 'Saya Pancasila' tapi tidak mengamalkan sila ke-2 yaitu 'kemanusiaan yang adil dan beradab' juga sila ke-5 yaitu 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia'. Nyatanya mereka menikmati bisnis tersebut. Contoh tadi hanya sebagian, pasti masih ada masyarakat di luar sana yang mengalami hal yang sama.
Di balik nyamannya orang mendapatkan listrik, kita baru tahu banyak saudara-saudara kita yang menanggung imbasnya. Untuk diri saya sendiri akan mulai dari hal yang kecil mencabut charger setelah dipakai misalnya. Hemat listrik hemat energy. Selamat Hari Bumi.
Terima kasih untuk Watchdoc yang sudah membuat film dokumenter ini. 1 jam menonton adalah waktu yang berfaedah. Semoga bisa bikin tentang hal lainnya di Indonesia biar kita yang orang awam bisa tahu dan got a new insight. Semoga bisa menjadi semacam whistleblower untuk masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H