Mohon tunggu...
Murdia BrSihombing
Murdia BrSihombing Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Always Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesejukan Filsafat Dapat Menciptakan Kedamaian Masyarakat

9 Agustus 2020   11:28 Diperbarui: 9 Agustus 2020   11:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh              : Murdia Br Sihombing

Mahasiswa: Universitas Islam Negeri Sumatra Utara

Prodi            : Aqidah dan Filsafat Islam

Kesejukan Filsafat Dapat Menciptakan Kedamaian Masyarakat

Kesejukan berasal dari kata sejuk yang memilikibanyak arti. Seperti berasa atau terasa dingin, dinginsegar atau nyaman (tentang Udara), senang; lega (tentang hati); berkurang atau hilang susah hatinya (kegelisahannya dan sebagainya). Sedangkanpengertian sejuk yang kita gunakan disini yaitu sejukdalam arti tentang hati. Setiap orang pasti selalu inginhidupnya tenang, damai, berjalan sesuai rencana, danlega jika tidak ada penghalang di hidupnya. Tapibagaimana caranya kita mendapatkan hidup yang damai dari sebuah kesejukan?

Nah, mungkin tanpa kita sadari bahwa ternyatafilsafat bisa memberikan sebuah ketenangan dankenyamanan bagi orang yang menggunakannya.Kenapa bisa? Filsafat merupakan suatu kegiatanberfikir secara rasional dan mendalam terhadap suatuhal atau masalah sehingga pada akhirnya akanmencapai sebuah kebenaran.

Banyak orang tidak mengetahui apa itu filsafat, filsafat itu sulit, tidak tau cara berfilsafat, tapi tanpa mereka sadari mereka sudah berfilsafat. Jika manusiatidak berfilsafat bagaimana mereka akan hidup?.Filsafat mengajarkan kita untuk selalu berfikir kritistentang sesuatu yang kita hadapi dalam hal apapun.Kita tidak boleh menjalankan suatu keadaan denganpasrah. Kita harus mau tau bagaimana masalah ituterjadi dan bagaimana masalah itu bisa dituntaskandiselesaikan dengan hati yang tenang.

Segala suatu perbuatan yang ada pada diri kita itutergantung pada nafsu, bagaimana cara kita agar nafsuitu selalu terjaga yaitu dengan mengemati ataumenelaah segala perbuatan yang pernah terjadi, begitulah kita bisa mencegah nafsu yang buruk. Nafsu manusia merindukan udara sejuk, hati sejuk, suasana sejuk. Dari itu semua nalar manusia menjadi ringan, berfikir dengan tenang dan senang. Dan bahkan naluri manusia tergerak untuk berada dalam suasana yang sejuk, saling peluk penuh keakraban, tidak membedakan tentang rupa, ras, dan lain sebagainya.

Seperti halnya tanaman juga membutuhkan udara sejuk untuk bertumbuh. Apalagi kita manusia, seperti dalam persaudaran, jika kita tidak dengan hati yang sejuk menghadapinya, tidak akan bisa kedamaian itu muncul dalam persaudaraan. Karena sikap dengki dan amarah terkalahkan oleh hati yang sejuk.

Suasana sejuk harus diciptakan oleh kita manusia dengan 4N : Mengendalikan Nafsu, Mengembangkan Nalar, Mengandalkan Naluri, Mendengarkan Nurani. Masyarakat manusia pasti aman dan damai dalam suasana sejuk yang diciptakan mulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat luas, negara dan antar negara. 

Cobalah setiap malam bertanya pada diri sendiri, apakah kamu mengambil langkah lebih dekat dengan Allah atau selangkah lebih jauh? Jadi, sikapilah dengan pemikiran yang begitu damai agar hasil bisa membuat hati sejuk.  Manusia memang bisa hidup dalam alam keindahan (tahap estetis), hidup demi keindahan dan berusaha mengatur kehidupannya dengan keindahan yang sangat menyejukkan.

Apa susahnya untuk membuat suasana sejuk di dunia ini ? terlalu kejam, tidak. Jika dia menciptakan kita hanya merencanakan adanya menyelenggarakan keberlangsungan hidup kita yang buat rusak, jangan. Buatlah dunia ini sejuk mulai dari hati sendiri yang sejuk dan terus sejuk.

Tentunya kesejukan itu akan membawa kebenaran, belajar jadi manusia tentang kebenaran dan kebaikan tidak akan ketinggalan zaman, perubahan boleh terjadi, tetapi perubahan belajar menjadi manusia yang berkarakter tak boleh berhenti sama sekali.

Dan juga disertakan toleran yang bersifat menghargai membenarkan dan membolehkan, pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya. Yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian manusia dengan sendirinya. Terkadang ego kita sendiri yang menjadikan agama islam terkesan keruh dan tidak nyaman lagi diikuti. Tanpa adanya sikap toleran tidak akan aman. Seperti :

"Hai manusia, sesungguhnya kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan suku-suku agar kamu dapat saling belajar kearifan ( lita'arafu). Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara diantaramu adalah yang paling sadar --tuhan (bertaqwa)" (qs alhujurat :13).

Memang masing-masing dari kita mempunyai kepercayaan dan pemahaman sendiri, sendiri memaknai agama, akan tetapi, dalam hubungan antar sesama manusia ada yang namanya ukhuwah wathaniyah ( persaudaraan bangsa ) dan ukhuwah basyariyah ( persaudaraan umat manusia ). Yang menuntut kita agar hidup berdampingan tanpa adanya pemaksaan terhadap mereka agar ikut apa yang kita ikuti. 

Mengalami kehidupan didunia ini sudah seharusnya kita bersikap humanis terhadap sesama manusia. Sudah menjadi kewajiban kita agar menjaga ukhuwah wathaniyah ( persaudaraan bangsa ) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat). Manusia bukan saling membenci dan menjatuhkan. Tapi, teruslah  melangkah bersama tanpa menjatuhkan, saling mendukung ke arah yang dituju agar mendapat sesuai keinginan dengan mengharapkan keberkahan dari sang pencipta. 

Jika kedua sikap tersebut bisa terealisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka akan menjadikan islam agama yang menyejukkan membawa kedamaian dan ketentraman seluruh manusia. Tidak hanya bagi pemeluk akan merasa terlindungi. Islam sangat menganjurkan kita agar hidup berdamping, saling menghormati dan mengasihi. Tidak menjadi orang islam yang pemarah, suka mengeram dan membuat keonaran. Intinya siapkan diri untuk merubah garda terdepan tentang umat islam yang ramah bukan marah. Mendidik bukan menghardik, membimbing bukan membanting dan lain sebagainya, sehingga menjadikan islam agama yang Rahmatan lil alamiin (membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun