Tak ada secangkir kasih
Untuk meneduhkan penatnya hati
Tak ada sepiring kudapan
Untuk  menyumpal perut yang lapar
Di bawah langit ini kuadukan resahku
Ayah, mengapa kau berangkat
Saat aku belum terjaga
Dan kau pulang
Saat aku sudah tertidur
Tak kenal lelah mencari nafkah
Memberi kami kebahagiaan berlimpah
Di luar sana
Anak-anak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya
Ayah mereka juga bekerja
Ayah mereka juga pergi pagi
Ayah mereka juga pulang malam
Ayah........
Aku selalu menunggumu
Menciumku sebelum aku tertidur
Memelukku sebelum aku ternyenyak
Ayah, apa yang ayah cari?
Uangkah yang ayah cari?
Masa depankah yang ayah cari?
Aku lah masa depanmu
Aku lah hari tuamu
Aku akan menerimamu apa adanya
Kau sebut itu sayang
Namun itulah ego
Ego ayah untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya
Ayah, sisakanlah waktumu!
Atau sisihkanlah beberapa menit untukku
Janganlah begitu kejam
Kepadaku dan kepada dirimu Â
Mari, kutanggung bebanmu di bahuku
Agar aku bisa bersandar di bahumu
Seterusnya dan selamanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H