Kemampuan mengubah hambatan menjadi tantangan adalah seni mengubah masalah menjadi solusi. Perlu keterampilan berfikir yang harus diajarkan orang tua semenjak usia dini agar anak terbiasa menghadapi masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya kelak.
Hakikatnya, tantangan bagi remaja di masa depan adalah menyelesaikan semua tugas-tugas  masa  perkembangan individunya hingga menjadi pribadi yang tangguh dan siap melangkah menuju usia dewasa.
Selayaknya orang tua menjadi pendukung sekaligus pembimbing bagi anak-anaknya agar dapat berkembang optimal menjadi remaja yang ready for use (siap pakai) menjadi manusia dewasa yang berpemikiran matang yang akan terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat yang begitu kompleks dengan semua aspek-aspek kehidupannya.
Menurut Havinghust (Harlock, 1990), ada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai dan mempelajari peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomi
6. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7. Persiapan memasuki kehidupan rumah tangga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi kewarganegaraan
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
10. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku
(yuliachubby.blogspot.com)
Berdasarkan tugas-tugas tersebut, berikut beberapa kesimpulan tentang tantangan-tantangan yang harus diketahui orang tua dalam mempersiapkan masa depan anak, yaitu:
A. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebayaÂ
1. Remaja diperkenalkan dan diberikan tugas-tugas menjadi leader seperti bertanggung jawab, disiplin, jujur dan lain sebagainya. Agar kelak mampu menjadi Leader yang baik dan berkualitas di kalangannya.
2. Orang tua harus membimbing anaknya dengan tepat agar tidak terjerumus ke dalam kehidupan sosial yang salah seperti sex bebas dan pergaulan bebas serta beragam kejahatan seksual lainnya.
Secara psikologis remaja putri cenderung lebih cepat matang daripada remaja putra dan lebih tertarik kepada remaja putra yang usianya beberapa tahun lebih tua.
Peran orang tua harus lebih dominan supaya anak tidak lebih memilih berpacaran daripada fokus untuk menggapai cita-citanya untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.