Mohon tunggu...
Elvi Murdanis
Elvi Murdanis Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan, Parenting, Remaja dan Sejarah. Sharing @elvimurdanis

Menulis membuat hidup lebih berkualitas dan bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Tantangan Masa Depan Anak yang Harus Orangtua Tahu

20 Juni 2020   21:27 Diperbarui: 20 Juni 2020   21:21 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua semampu mungkin membantu anaknya dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, minat dan bakat serta  mempersiapkan dirinya karena sebenarnya pada kaum remaja pada usia 16-19 tahun, minat utama remaja sudah mulai tertuju kepada pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.

G. Persiapan memasuki kehidupan rumah tangga

1. Walaupun secara kematangan psikologi dan sex remaja belum begitu matang untuk berumah tangga, orang tua harus mulai memikirkan bagaimana agar anaknya memperoleh sikap dan pandangan positip terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga. Karena sikap remaja terhadap pernikahan sangat beragam, ada yang menunjukan takut dan ada pula yang menunjukan sikap bahagia.

Apalagi dengan kondisi era milenial ini dengan banyaknya tren menikah muda, orang tua harus benar-benar menimbang dan memikirkan apakah anaknya memang layak menikah muda atau sebaiknya lebih fokus saja kepada pendidikan untuk menyiapkannya menjadi manusia dewasa yang siap kerja dan mengukir prestasi untuk bangsa dan negara.

H. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi kewarganegaraan

Orang tua harus mengajarkan anaknya konsep-konsep hukum, ekonomi, politik dan kewarganegaraan.  Pemahaman akan hal ini sangat besar kaitannya dalam perkembangan kejiwaan yang menentukan penguasaan bahasa, pemaknaan, perolehan konsep-konsep, minat, dan motivasi. Remaja diharapkan mampu menjadi pribadi yang intelektual dan terampil.

I. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab

Orang tua sedini mungkin mengajarkan anaknya untuk belajar menjaga hubungan baik dengan kelompoknya, berpartisipasi sebagai anggota kelompok sebaya, dan belajar bagaimana caranya berbuat sesuatu untuk kelompoknya agar kelak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat

J. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku.

Orang tua sedini mungkin mulai mengenalkan ilmu-ilmu agama dan filosofis kepada anaknya sebagai bekal pembentukan kepribadian yang kuat di masa remajanya. Karena pada usia remaja, banyak remaja yang tertarik pada problem filosofis hidup dan agama. Mereka mulai mengidentifikasi dan mengimitasi dirinya seperti apa dan mau jadi apa sesuai dengan nilai-nilai yang sudah tertanam dalam dirinya sejak usia dini.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun