Mohon tunggu...
MURDANI
MURDANI Mohon Tunggu... Petani - petani pendidikan

petani pendidikan untuk generasi emas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Pahit

31 Desember 2023   13:29 Diperbarui: 31 Desember 2023   13:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Pahit 

Di balik pahitnya kopi,
Ada rasa manis yang tersembunyi,
Seperti cinta yang terpendam,
Menanti untuk ditemukan.

Kopi hitam yang pekat,
Seperti awan mendung yang gelap,
Meneduhkan hati yang gundah,
Menenangkan jiwa yang gelisah.

Kopi panas yang menggelegak,
Seperti semangat yang membara,
Mendorong untuk terus maju,
Mencapai cita-cita yang tinggi.

Tapi jangan salahkan kopi,
Jika pahitnya membuatmu meringis,
Itu hanyalah ujian,
Untuk menguatkan dirimu.

Jadi, jangan takut untuk mencoba kopi,
Meski pahitnya menusuk lidah,
Karena pahitnya kopi,
Adalah manisnya kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun