Mohon tunggu...
dwi murdaningsih
dwi murdaningsih Mohon Tunggu... -

mahasiswa semester akhir jurusan kimia yg masih berjuang demi kelulusan, tapi menyimpan minat sang sangat terhadap dunia juranlistik. rencananya setelah lulus, mau banting setir dari departemen kimia menuju departemen jurnalistik. insyaallah, mohon doanya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Jurnalistik Belum Melahirkan Jiwa Jurnalis

31 Desember 2010   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)  masih menjadi salah satu alternatif kegiatan mahasiswa yang cukup mendapat tempat dihati. Minat yang ditunjukan mahasiswa terhadap jurnalistik atau dunia kepenulisan pada dasarnaya cukup besar. Bagaimana tidak, sudah menjadi sebuah kelumrahan bahwa mahasiswa pasti menulis. Menulis karya tulis, laporan, makalah, tugas, skipsi dan lain-lain.

Minat menulis salah satunya dapat dilihat dari antusiasme mahasiswa yang cukup besar ketika LPM mengadakan pelatihan jurnalistik dasar. Banyak mahasiswa yang mengaku ingin belajar menulis dengan mengikuti pelatihan ini. Jumlah peserta pelatihan menjadi salah satu parameter yang mewakili bahwa sebenarnya sudah banyak mahasiswa yang mulai menyadari tentang pentingnya menulis.

Namun sayang, masih banyak yang perlu dievaluasi dalam pelatihan jurnalistik dasar. Banyaknya materi yang harus disampaikan dalam pelatihan yang  hanya dilaksanakan  2 hari saja ini membuat pihak penyelenggara hanya melatih bagaimana cara menulis, cara mewawancarai, cara membuat lay-out, tidak sampai pada esensi yang sebenarnya ”mengapa mahasiswa harus menulis dan harus terus bersikap kritis melalui tulisan”.

Esensi tersebut seolah hanya disampaikan sambil lalu saja sehingga efek dari pelatihan kurang berbekas. Usai pelatihan jurnalistik dasar hanya selesai sebatas pelatihan saja. Kurang adanya follow up untuk mengikat mahasiswa agar senantiasa menghasilkan karya-karya tulisan. Motivasi menulislah yang seharusnya mampu dilahirkan dalam pelatihan jurnalistik ini.
Menulis adalah sebuah ketrampilan. Semakin banyak jam terbangnya akan menghasilkan karya yang semakin berbobot. Menulis tak hanya berhenti ketika pelatihan selesai.  Mengutip kalimat Liang Gie, “semua akan hilang, sirna kecuali yang ditulis”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun