Mohon tunggu...
Oki Muraza
Oki Muraza Mohon Tunggu... profesional -

Catatan perjalanan guna merekam jejak cita-cita.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Darurat Energi - (Yang Terlupa di Masa Kampanye)

31 Maret 2014   22:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:15 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesulitan klasik dalam pemilihan pemimpin di negeri kita adalah ketiadaan program, atau mungkin ketidakjelasan program yang diajukan oleh para calon pemimpin. Kampanye hanya dititikberatkan pada bagaimana marketing seorang tokoh. Dengan keadaan Indonesia yang saat ini dalam keadaan darurat energi, mestinya para calon pemimpin beradu argumen, apa saja programnya.

Mari kita tanyakan kepada calon pemimpin kita tentang:

1. Subsidi energi di APBN 2014 mencapai 22%. Subsidi BBM 282 triliun termasuk didalamnya listrik 71 triliun. Bagaimana pendapat Bapak sebagai calon pemimpin negeri ini?

Terobosan barunya apa ya Pak? Kami bukan sedang membahas kebocoran di belanja negara lho Pak. Tapi ini, subsidi energi saja, yang tentu resmi, hampir 1/4 APBN.

2. Di tahun 2018-2020, yaitu 4 tahun dari sekarang, negeri yang Bapak pimpin akan menjadi negara peng-impor BBM terbesar di dunia Pak. Diperkirakan negara yang kita cintai akan meng-impor BBM sekitar 1.6 juta BBM per hari. Nilai impor BBM ini lebih dari 2 triliun rupiah per hari keluar dari negeri kita Pak, ke negara yang lebih sugih dan lebih makmur dari negeri kita Pak.

Apakah ini sehat bagi negeri kita?

Jika Bapak akan membangun kilang minyak baru, kira-kira kapan, dimana, kapasitasnya berapa dan dananya dari mana?

3. Pendapatan negara non-pajak kita itu yang terbesar ternyata masih Migas dan sumber daya mineral lainnya Pak? Jadi ini termasuk rejeki dari 0.8 juta BOPD dari minyak bumi. Apa kebijakan yang Bapak ambil supaya pendapatan ini tidak turun terus?

4. Mudah mengatasnamakan rakyat, wong cilik, bangsa, negeri. Tapi saya mau tanya Pak, dengan status Indonesia sebagai top 10 penghasil gas. Alokasi gas alam untuk diolah didalam negeri dan untuk kebutuhan nasional berapa persen Pak? 50%? 60%, 80% ?
Dari situ nanti kami nilai Bapak pro rakyat atau tidak.

5. Salah satu keberhasilan pemerintah sekarang adalah UU Minerba. Kami butuh komitmen Bapak. Apakah kebijakan ini akan terus diterapkan?

Trus kapan kebijakan ini diterapkan pada batubara dan gas?

***

Penulis adalah staf pengajar dan peneliti bidang energi di KF University of Petroleum and Minerals.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun