Lambat laun lubang itu harus kuperbesar agar banyak cahaya yang masuk
Dalam diamku selalu kupikirkan tentang kenyataan hidupÂ
Betapa beratnya jika dijalani
Sehingga hanya tersisa rasa takut dalam diri
Yang tanpa sadar membelenggu hati
Kubuka sebuah layar komputer di depanku
Menari-narikan setiap jemariku di atas tombol-tombol huruf
Kutumpahkan semua "sampah" di hatiku
Agar terbebas dari kegelapan yang kian menakutkan
Dalam bayanganku selalu teringat pada kata-katamu
Yang selalu menemani kesepian hatiku saat dulu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!