Mohon tunggu...
Rilin M
Rilin M Mohon Tunggu... Freelancer -

Hanya seorang gadis yang menyukai seni dalam bentuk apapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Benar dan Kau Benar, lalu Siapa yang Paling Benar?

8 Februari 2019   13:29 Diperbarui: 8 Februari 2019   13:55 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun kebenaran tidak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan keyakinan. Jika kebenaran agama sudah dibuktikan, tinggal keyakinan saja, apakah mau meyakini kebenaran agama tersebut atau tidak. Jika tidak mau meyakini, maka seseorang akan tetap menganggap agama yang tidak diyakininya itu salah. Kebenaran agama bisa dibuktikan dengan akal.

Namun seberapa pintar pun akal berpikir, apabila tidak dibarengi dengan keyakinan, maka tidak ada kebenaran yang tercipta dalam diri manusia. Dalam hal keyakinan agama, kebenaran yang bisa diterima oleh semua orang adalah dengan tidak mengganggu keyakinan masing-masing. 

Orang yang memutuskan berpindah agama pasti sudah memiliki keyakinan berdasarkan apa yang ia cari selama ini setelah ia mencari tahu tentang kebenaran agama tersebut. 

Apabila ingin berdiskusi untuk mencari jalan tengah dari sebuah masalah, hindarilah perdebatan yang menggunakan emosi maupun ego untuk saling diterima. 

Akan lebih baik jika diskusi dilakukan oleh beberapa orang agar ada yang menengahi sehingga tidak terjadi perdebatan menggunakan emosi maupun mempertahankan ego. Karena saling mempertahankan kebenaran yang dirasakan masing-masing tidak akan menemui jalan keluar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun