Mohon tunggu...
Muhammad Rajib Gandi
Muhammad Rajib Gandi Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

Success is a journey, not a destination.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kebijakan Moneter Guna Mengembalikan Ekonomi Pasca Pandemi

30 Desember 2020   23:15 Diperbarui: 31 Desember 2020   00:24 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi ini berasal dari Corona Virus Desease atau Covid, yang penyebarannya berawal di tahun 2019 maka disingkat dengan Covid-19. Pandemi Covid-19 saat ini sangat mempengaruhi banyak sektor dalam kehidupan manusia, dalam skala kecil hingga skala global. Sektor kesehatan hingga sektor ekonomi yang sangat berpengaruh secara signifikan pun ikut terdampak. Virus ini fatality rate nya tidak separah flu burung atau DBD. Namun, virus ini mempunyai fatality rate yang tinggi bagi masyarakat yang berusia lanjut dan juga memiliki penyakit kronis, karena pada dasarnya penyakit ini dapat menyerang penyakit kronis sehingga membuat virus ini semakin berbahaya.

Hingga saat ini masyarakat Indonesia masih dihantui oleh virus ini. Setiap harinya  masih terus bertambah kasusnya Covid-19 khusunya di DKI Jakarta yang memiliki angka terbesar pasien yang terjangkit Covid-19. Masyarakat seharusnya memutuskan mata rantai pandemi Covid-19 ini dengan cara physical distancing atau menjaga diri dengan memakai masker dan juga mengontrol kehidupan dengan menjaga fisik tetap sehat. Belajar dirumah dan bekerja dari rumah merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menjaga kasus yang terus bertambah ini.

Selain beberapa sektor tersebut, sektor ekonomi juga cukup mengalami dampak dari pandemi ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa dampak ekonomi lebih berdampak buruk daripada kesehatan. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, hilangnya daya serap tenaga kerja yang berdampak tiingginya angka pengangguran bahkan hingga tingkat kemiskinan. Adanya larangan berkumpul mengakibatkan turunnya sektor industri penginapan, restoran, transportasi, wisata dan lainnya. Sektor manufaktur juga mengalami pemerosotan karena berkurangnya pemasukan yang mengakibatkan phk masal.

Berubahnya kondisi kehidupan sehari-hari, berawal dari berubahnya tata cara hidup di masyarakat dengan physical distancing dan terpuruknya ekonomi nasional mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan moneter yang tepat guna mengembalikan ekonomi nasional yang sedang terpuruk.

Pemerintah RI terus mencanangkan kebijakan guna merealisasikan hal tersebut, dana yang digulirkan oleh pemerintah diambil dari perjalanan dinas, apbn non operasional dan segala dana relokasi untuk Covid-19. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melakukan penyediaan fasitilas alat kesehatan, obat-obatan, insentif tim medis dan segala kebutuhan bagi calon pasien Covid-19. Dari sektor ekonomi yang dilakukan pemerintah guna mengembalikan ekonomi global yaitu dengan meningkatkan daya beli masyarakat dengan berbagai program. Bantuan langsung tunai, bantuan sosial berupa sembako dan insentif bagi pelaku usaha khususnya UMKM guna meningkatkan daya beli masyarakat.

Kemenkeu juga menerbitkan kebijakan stimulus pajak bagi karyawan dengan PPh yang ditanggung pemerintah, pembebasan pajak impor, pengurangan PPh 25 dan pajak pertambahan nilai yang terdampak Covid-19. Presiden RI juga memberikan arahan agar produk UMKM dan BUMN untuk terus mendorong daya beli masyarakat dengan mengutamakan tingkat penjualan dalam negeri agar terus berputarnya sektor keuangan di Indonesia.

Untuk mengatasi inflasi yang saat ini sedang meningkat, diharapkan kedepannnya otoritas moneter yaitu bank Indonesia dan pemerintah dapat menjaga nilai tukar rupiah, dan memberikan stimulus di dunia usaha. Penulis mengharapkan adanya realisasi pemberian kredit bagi masyarakat yang membutuhkan dan juga KUR (Kredit Usaha Rakyat) karena pada saat ini masyarakat juga membutuhkan dana untuk terus melanjutkan kehidupan dan juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat guna memutar kembali sektor ekonomi agar terus bangkit setelah pandemi Covid-19 ini, agar Indonesia tidak terlalu terpuruk dalam pandemi ini dan dapat berkembang seiring terbiasanya pola kehidupan masyarakat yang berdampingan dengan pandemi Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun