Di era modern ini, urbanisasi sudah menjadi hal lumrah. Para perantau menggantungkan nasibnya di kota untuk bergelut untuk masa depan yang jauh dari keluarga. Perantau seringkali merasakan kerinduan dengan rumahnya. Berikut rekomendasi beberapa lagu untuk perantau yang rindu rumahnya:
Dialog Dini Hari - Tentang Rumahku
Tentang rumahku adalah lagu yang dimasukkan juga menjadi judul album dari Dialog dini hari yang rilis 2014. Lagu ini berkisah tentang rumah yang sudah ditinggal merantau selama delapan tahun.. Gambaran rumah dalam lagu ini dituangkan di dalam lirik yang deskriptif. Lirik n musik yang mengiringi berhasil membawa kita merasakan suasana rumah yang digambarkan oleh pencipta.
Dialog Dini Hari sendiri adalah band dari Bali yang membawakan genre folk. Berdiri sejak 2008, grup ini digawangi oleh Dadang, Brozio, dan Deny Surya. Dadang sendiri saat ini juga aktif bersama band Navicula. Dialog Dini Hari terakhir mengeluarkan mini album berjudul Setara di tahun 2020.
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=kEbxIfmvJE0
Silampukau - Lagu Rantau (Sambat Omah)
Lagu Rantau adalah karya dari Silampukau yang dimasukkan dalam album Dosa Kota dan Kenangan. Lagu ini bercerita tentang kerasnya kehidupan seorang perantau yang sedang berkeluh kesah. Lirik-liriknya menggambarkan beberapa masalah lumrah yang dialami perantau, seperti tagihan di awal bulan, himpitan hutang, juga harapan menjadi kaya di kota. Akhirnya kerasnya kehidupan di rantau mengusik keinginan untuk pulang.Â
Silampukau adalah duo yang berasal dari Surabaya. Dengan gitarnya masing-masing Eki dan Kharis berhasil membuat takjub dengan Album Dosa Kota dan Kenangan. Di Album perdananya itu, mereka membawa suasana Surabaya dalam setiap lagu-lagunya. Terakhir, Silampukau menghadirkan single Lantun Mustahil di tahun 2022.Â
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=IZNp1hi2Pyg
Iksan Skuter - Pulang
Salah satu karya Iksan Skuter ini rilis pada 2017. Lagu ini bercerita tentang keresahan seorang perantau yang memperjuangkan nasibnya sendiri. Liriknya lugas menggambarkan bagaimana seorang anak merindukan hal-hal kecil di rumah. Seorang anak yang merindukan ngobrol bersama bapak dan merasakan makanan ibunya. Bagaimana hal-hal sederhana namun seringkali meringsak ke pikiran para perantau di tengah malam.
Iksan Skuter sendiri adalah solois dari Kota Apel, Malang. Mengawali karir bermusik bersama band pop Putih. Iksan sendiri memilih hijrah dari genre pop lompat ke genre folks dan solo karir. Sampai saat ini, Iksan telah menelurkan sebanyak tiga album yang kebanyakan berlirik kritik sosial.Â
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=W3fkCzdTfEQ
Float - Pulang
Lagu berjudul pulang dari band folks kawakan ini bercerita tentang keresahan seorang perantau yang ingin segera pulang. Lirik-lirik puitis dan diiringi musik yang melodic berhasil membawa suasana kegalauan para perantau. Pulang sendiri adalah lagu yang diciptakan sejak 90an oleh Meng-sapaan akrab Hotma Roni Simamora- gitaris sekaligus vokalis Float. Namun, lagu pulang rilis pada tahun 2004 dan menjadi salah satu soundtrack di film 3 Hari Untuk Selamanya.Â
Float adalah band folks kawakan yang berasal dari Bandung. Beranggotakan Hotma "Meng" Roni Simamora, Windra "Bontel" Benyamin, dan Raymond "Remon" Agus Saputra. Mereka membawakan genre folks sejak tahun 2000an di mana masa itu band-band menganut genre pop. Berkat Album soundtrack 3 Hari Untuk Selamanya mereka dianugerahi Float memperoleh penghargaan bergengsi seperti Abhinaya Trophy untuk Soundtrack Terbaik di ajang Jakarta Film Festival dan Best Theme Song di ajang penganugerahan MTV Indonesian Movie Awards, dimana keduanya didapat di tahun yang sama.Â
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=syZX-nTWGto
For Revenge - Pulang
Lagu Pulang berikutnya berasal dari band melodic emo dari Jakarta. For Revenge menggambarkan kegagalan di perantauan dengan lirik nan puitis. Diiringi dengan melodi-melodi piano dan tempo yang lambat, lagu ini berhasil membawa suasana kegaluan perantauan dalam kesendirian. Lagu yang dirilis pada tahun 2020 ini menyajikan bahwa obat dari segala masalah di perantauan adalah pulang sejenak dan mendengar nasihat dari ibu.Â
For Revenge mengawali debutnya di album Fireworks pada 2010. Pasca kembalinya Boniex yang kembali mengisi vokal, dan langsung tancap gas mengeluarkan beberapa single untuk project album Perayaan Patah Hati babak 1 yang rilis pada 2022. Album terakhir band asal Bandung ini berkolaborasi dengan beberapa influencer seperti Dustin Tiffani, Wira Nagara dan Pevita Pearce.Â
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=CAW1lr5579k
General Maya feat David Bayu - Gemah Ripah Lohjinawi
Lagu yang rilis pada tahun 2021 menggambarkan seorang perantau yang sangat ingin pulang kembali. Ia membandingkan tanah perantauannya tidaklah seindah tanah kampung halamannya. Kampung halaman dengan tanah yang subur dan orang tua yang dekat dengannya. Lagu kolaborasi ini masuk dalam Album General Maya.Â
General Maya adalah grup yang baru-baru ini terdengar. Namun, anggota band ini bukanlah orang yang baru-baru terdengar. Indra Q, Bongky dan Indra adalah nama-nama di balik band yang dibentuk di Jombang. Band yang tercipta dari pencarian Indra Q tentang musiknya lalu mengajak kedua temannya yang sudah berpartner sejak tahun 80an. Band ini lebih eksplor dalam setiap lagu-lagunya, terakhir juga berkolaborasi dengan Roy Jeconiah dan David Bayu.Â
Berikut linknya: https://www.youtube.com/watch?v=cXxbGWs1jrE
Apabila kalian memiliki lagu rekomendasi juga, silakan tambahkan di kolom komentar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H