Berita Gembira untuk Jemaah Haji Lansia
Saya merasa trenyuh saat membaca pesan singkat kakak kelima di grup WhatsApp keluarga Bani Sugiri. Air mata sudah berusaha saya tahan, namun masih ada juga yang menetes. Hari ini ada kabar gembira karena kakak kelima mengirim undangan pembinaan calon haji 2023. Sebuah undangan yang selalu kami nantikan sejak 2014. Inilah surat undangannya.
Hampir setiap tahun sejak 2014 kecuali saat pandemic Covid-19, kami berusaha mengajukan surat usulan untuk ibunda tercinta agar mendapatkan kuota tambahan haji lansia, namun belum juga mendapatkan kuota tambahan haji lansia Pengajuan kuota jamaah haji lansia dengan sabar dan penuh harapan ini kami ajukan mengingat usia dan kesehatan beliau semakin menurun, serta estimasi keberangkatan masih pada 2024.. Pada saat Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19, kami sudah tidak mengajukan lagi dan hanya pasrah dengan ketentuan Kemenag.
Ibunda tercinta senantiasa bertanya, "Kapan dapat berangkat haji?"
Pertanyaan yang sama hampir setiap saat ditanyakan dan kami hanya dapat menjawab menunggu jatah, serta kami selalu menghibur beliau dengan kalimat yang penting sudah berniat haji, insyaallah akan mendapatkan  pahala haji. Dengan hiburan tersebut ibunda tercinta dapat tersenyum bahagia.
Kalimat hiburan kami ternyata menjadi kenyataan, ibunda tercinta sekarang sudah beristirahat untuk selamanya dan tak mungkin dapat menunaikan ibadah haji. Mudah-mudahan, niat beliau diterima Allah SWT dan beliau masih tetap mendapatkan hadiah pahaja haji. Aamiin.
Kalimat hiburan sederhana yang dapat kami berikan, karena kami mengingat pesan guru-guru agama kami yakni "sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya".
Pemahaman bahwa sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, secara lengkap dapat dilihat pada HR. Bukhori dan Muslim. Hadist tersebut berasal dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu Anhu, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
Meskipun bunda kami sudah tutup usia, namun kami tetap bahagia karena perjuangan kami dari tahun ke tahun  tidak sia-sia dan sangat bermanfaat untuk lansia-lansia yang lain. Dan untuk menjawab pertanyaan kami, kenapa kami tidak mengajukan kuota lansia, tetapi masih mendapatkan undangan Jemaah haji lansia?
Akhirnya, kami pun mencari berita dan ternyata dari tribunnews.com yang ditulis oleh Rahmat Fajar Nugraha menyatakan bahwa ada kebijaksanaan  kuota 30% jemaah lansia dan pelayanan masih dalam proses diskusi. Dengan adanya berita ini, akan membawa kabar gembira bagi lansia-lansia di Indonesia untuk tetap optimis bahwa niat mereka telah menjadi perhatian khusus dari pemangku kebijakan haji di Indonesia, khususnya Kemenag.