Cantik itu bagus yang alami yang menggunakan wudhu sebagai kosmetik yang tidak pakai ribet, demikianlah biasanya alasan yang ungkapan oleh beberapa wanita. Dan benar-benar ketika pergi ke luar rumah, menghadiri undangan, menghadiri acara sekolah, dan sebagainya tidak ada setitik kosmetikpun menyapu di wajah-wajah tersebut.
Saya kerap lho menjumpai beberapa teman sesama muslimah yang terkadang dari penampilan secara kasat mata sangat kurang enak dilihat. Raut muka tampak kusam, kotor, berminyak, kasar, gelap tanpa menggunakan polesan bedak untuk menclosing area vital tersebut supaya kelihatan lebih rapi dan segar. Teman saya punya pedoman kuat : saya tidak pernah mengenal kosmetik di luar wudhu.Â
Padahal, merawat wujud badaniah itu juga sama pentingnya dengan merevisi hati. Kekakuan dalam memahami suatu kalimat yang berhubungan dengan agama tidak sekaligus kita telan tanpa pernah mau memafhuminya.
Wajah termasuk obyek komunikasi pertama dengan orang lain. Penampilan luar atau outer beauty menjadi perwakilan sejauh mana usaha seseorang dalam merawat dan peduli pada anggota tubuhnya. Jika cover diri buruk akan mengarah pada stigma negatif pada diri muslimah.Â
Bahwa muslimah itu kebanyakan dekil dan tidak merawat wajah pemberian Sang Maha Pencipta. Padahal sebagai makhluk yang lekat dengan ajaran agama sudah sepatutnya kita peduli pada hal-hal yang berkaitan dengan baik jasmani maupun rohani.Â
Itu berdasarkan pemikiran saya ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H