Mohon tunggu...
Zakiyya Sakhie
Zakiyya Sakhie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dokumen pribadi

housewife, book lovers, like traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernikahan Tidak Dilihat dari Megahnya Pesta, tapi Bagaimana Hidup Setelahnya

7 September 2018   06:12 Diperbarui: 7 September 2018   06:47 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
inspirationseek.com

Ada pengecualian juga, kecuali kalian memang keturunan konglomerat atau anak orang terkaya sejagad raya yang hartanya tidak akan habis dimakan sampai generasi tujuh turunan dan atau calon suami memang seorang mandiri yang memiliki penghasilan tetap sekian ratus juta perbulan.

 Karena sejatinya hakikat pernikahan itu tidaklah dilihat dari megah tidaknya pesta yang diselenggarakan namun bagaimana nasib hidup setelah perhelatan janji suci itu terealisasi. 

Kan aneh, setelah menyulap diri menjadi raja dan ratu semalam, berada di istana mewah sewaan seharga puluhan juta, dalam iring-iringan kereta kuda dan mengenakan gaun pengantin bak artis hollywood, lah kok endingnya ditagihi utang dimana-mana, istri gak punya pemasukan, suami kerjanya Senin Kamis alias kadang kerja kadang enggak, tidak punya tempat tinggal dan orangtua masuk penjara. Kan memprihatinkan jadinya. 

Jika keuangan tidak menjangkau lebih baik pernikahan dirayakan secara sederhana saja, semampu kantong masing-masing. Bila kantong cuma sedalam telapak tangan buat apa merogoh sedalam lutut, kan jadi jebol kantongnya. Lagipula, yang penting kan sah. Sah menjadi suami, sah pula menjadi istri. Sahkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun