Sejak masih bayi saya beserta empat saudara saya hidup dalam satu atap dengan bapak dan ibu di sebuah rumah bambu yang amat sangat sederhana. Setelah beranjak dewasa dan sebagian kami telah menikah ---termasuk saya---, kami bersaudara pun terpencar ke berbagai penjuru kota dan bahkan pulau.Â
Saya dan keluarga kecil saya tinggal jauh di Papua, abang sulung saya berburu rejeki di Jombang, Jawa Timur, kakak perempuan nomor 2 menikmati kehidupan di sebuah kota di Jawa barat, Depok, , adik laki-laki paling bungsu bekerja di Ibu Kota, Jakarta, sedangkan bapak dan ibu beserta abang saya yang nomor 3 tetap setia menjaga dan merawat rumah mungil kami di desa.
Tidak setiap saat kami bisa berjumpa satu sama lain. Berbagai kesibukan, jarak, dan finansial jujur saja menjadi kendala yang tak terelakkan.Namun kami punya jurus andalan untuk berkumpul, melepas kerinduan dengan anggota keluarga yakni pada momen lebaran. Lebaran adalah hari kasih sayang di keluarga kami.Â
Lebaran adalah episode spesial kami dapat berkumpul dengan seluruh anggota keluarga di rumah bapak ibu di desa.Di sanalah Kehangatan Keluarga kami tetap terpelihara dengan baik, tetap terjaga, dan utuh Insya Allah untuk selamanya. Kami saling bertukar pikiran, bertukar cerita tentang apa saja, kejadian yang menitikkan air mata hingga kejadian lucu di tanah perantauan yang mengundang gelak tawa kami bersama sama.Â
Kami juga mengulang ingatan pada kisah masa kecil kami, yang rasanya seperti tidak pernah habis untuk diceritakan. Bernostalgia dengan kenakalan-kenakalan yang kerap kami lakukan. Kata bapak dan ibu, yang paling bandel dan suka jajan di antara kami bersaudara adalah saya. Hehe.
Saat berkumpul itulah kami saling mendukung untuk berproses ke arah yang lebih baik lagi. Kami saling menasehati satu sama lain. Terutama bapak yang banyak menuturkan kepada kami tentang metamorfosa kehidupan. Bahwa kehidupan itu terdapat riak dan liku, kami anak anak beliau harus tetap semangat dan optimis menggapai cita cita yang kami impikan.Â
Dan ibu tidak pernah lelah menasehatkan kepada kami agar selalu dekat dengan Sang Pemberi Kehidupan, melalui ibadah, doa, ikhtiar dan sedekah. Tak kami lewatkan untuk melakukan aksi foto bersama atau trend zaman now nya wefie hehe, sebagai kenangan ketika masing masing dari kami kembali ke habitat kedua (perantauan). Anak-anak saya dan anak-anak dari kakak-kakak saya berpose dengan sangat gembiranya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI