Memang, semua persyaratan di atas bisa diciptakan. Tapi, soal kepemimpinan politik --kiranya, merupakan hal lain yang berbeda. Hal yang sepele, bisa dianggap besar. Atau --kadang ada ungkapan seperti "kalau bisa diselesaikan dengan mudah, kenapa tidak dipersulit saja".
Yang terpenting lagi, publik kiranya perlu mengulik lebih dalam lagi. Apa sebenarnya yang melandasi dirinya melakukan aksi nekad itu? Kalau sekedar disampaikan demi memperjuangkan aspirasi umat, itu sudah sering kita dengar di mana-mana.
Atau, benarkah jika dirinya mendirikan parpol itu sebagai persiapan mengikuti kontes calon presiden lagi? Bagi orang awam, sebelum paparan itu disampaikan, mereka sudah tahu kesimpulannya. Ibarat kita masih mulai bercerita, mereka sudah bisa menebak akhir kisahnya.
Itu tak masalah, wajar saja. Undang-undang negeri ini menjamin hak tiap warganya. Siapa tahu, melalui 'rumah' barunya itu --ia benar-benar menjadi 'satria bergitar' tulen. Tak sekedar membuat 'pinggul' politik kita bergoyang. Tapi juga, benar-benar menjadi idaman parpol lain.
Yang jelas, dinamika politik kita ke depan tambah ramai. Paling tidak, akan ada unsur genre politik a la 'dangdut' Bang Haji yang bakal ikut mewarnai blantika politik kita. Bisa goyang ke kanan atau kiri, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H