Mohon tunggu...
Agus Kurniawan
Agus Kurniawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa akhir

Saya tidak punya apa-apa tapi saya punya semangat untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mungil dan Unyil

23 November 2017   16:30 Diperbarui: 23 November 2017   16:43 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungil adalah sebutan bagi Citra dan Unyil adalah sebutan bagi Arum, mereka adalah dua sahabat yang lahir di tanggal yang sama, bulan yang sama dan tahun yang sama. Tetapi, berbeda waktu. Citra lahir satu jam lebih dulu ketimbang Arum, dan inilah sedikit cerita tentang persahabatan Mungil dan Unyil.

 Alkisah, perjalanan hidup persahabatan Mungil dan Unyil begitu menyenangkan. Sewaktu mereka kecil, selalu mereka bermain, mengaji bersama selayaknya anak-anak yang masih belum tahu apa-apa. Mungil menangis ketika tidak dipinjamkan mainan yang Unyil miliki, begitu sebaliknya. Mereka tersenyum bersama ketika merika mendapatkan kasih sayang dari kedua orang teuanya dan orang yang ada dilingkunganya. Begitu menyenangkan melihat kehidupan kecil mereka yang lucu dan membuat kita tidak tahan untuk selalu tersenyum di hadapan mereka.

Waktu beranjak, Mungil dan Unyil kini memasuki dunia pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) selalu saja mereka berdua, bahkan samapai ada yang bilang mereka seperti kakak & adik sedarah. Namun, ketika Mungil dan Unyil di Tanya seperti itu mereka langsung tertawa terbahak-bahak seolah seperti itu  tetapi nyatanya Mungil dan Unyil tidak demikian.

Tiga tahun bersama di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kini, Mungil dan Unyil berada di ujung cerita Sekolah Menengah Pertama (SMP) mereka harus menentukan kemana arah cerita kehidupan masa depan mereka.

Unyil   : Ngil, kamu mau kemana setelah  lulus nanti?

Mungil : Aku Nyil, aku setelah lulus mau pulang kerumah terus tidur :D (tertawa) kenapa Nyil memangnya Nyil?

Unyil  : Aku serius Ngil! kalau Aku mau lanjut di SMA yang deket disini aja. Kamu mau kemana nanti?

Mungil  : kok kamu gitu! Aku besok mau lanjut ke SMA yang disana Nyil.

Unyil   : Disana mana? Alah, jangan jauh-jauh kenapa Ngil. Disini aja sama aku ya. (Penuh harap)

Mungil  : (tersenyum) kenapa memangnya Nyil? Aku akan menempuh duniaku dan menggapai cita-citaku Nyil, mungkin dengan sekolah disana akan mempermudah aku untuk menggapainya.

Unyil     : (Raut muka sedih) ...

Mungil  : (menahan tawa) sudah-sudah, Aku gak tahan lagi lihat wajahmu yang jelek itu, tenang aja nyil Aku mau lanjut sekolah di SMA yang dekat dengan lapangan sepak bola itu (sambil menunuk ke arah SMA)

Unyil    : Jahat kamu Ngil! Itu SMA yang sama seperti pilihanku!

Begitulah persahabatan mereka yang selalu di bumbui dengan kisah saling jail. Yang pada akhirnya mereka menempuh di dunia SMA yang sama juga.

Kehidupan di SMA mereka mengambil jurusan yang sama yakni Bahasa dan Sastra, namun di masa SMA ini Mungil dan Unyil mulai mengenal dengan Gedged yang membuat kisah perjalanan persahabatan mereka sedikit renggang di tambah dengan sudah mulai mengenal lawan jenis.

Mungil : Nyil, besok aku mau kamu ikut lomba menulis cerpen ya? Tulisanmu itu bagus banget sayang kalau gak kamu kembangkan, ini waktu yang tepat.

Unyil   : (diam sambil tersenyum-tersenyum sendiri dengan melihat Handphonenya)

Mungil : Nyil! Kamu kenapa kok senyum-senyum. Kamu dengerin Aku gak sih!

Unyil   : Iya-iya sayang Mungil, aku dengerin kamu kok. Eh coba deh lihat foto si Deo ganteng bangetkan yak Ngil?

Mungil : Asstagfirullah, Unyilllll! Kamu harus ingat apa tujuan dan apa cita-cita kamu. Kamu naksir dia? Apa gunannya? Aku gak mau kamu terjebak oleh hal-hal yang gak penting pacaranlah, nongkronglah, apa pun itu Aku gak mau kamu kayak gitu Nyill. Kamu ingat nyil kita dulu ngaji bersama. Kamu ingat? "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (Al-Imran : 185)

Unyil   : Iya-iya, Maaf Ngil, Aku kan cuma naksir dia aja.

Mungil : Lupakan Nyil, Pendam dalam-dalam saja itu. Lalu kamu mau enggak ikut lomba menulis cerpen? Aku saranin kamu wajib ikut (sambil tersenyum)

Unyil    : (melihat Handphone sambil mengetik)

Mungil  : Kacang-kacang, kamu cuekin aku yang lagi ngomong Nyil? Ok, up too you Nyil. Aku hanya bisa menyarankan saja. (nada marah)

Unyil    : Ngil (panggilan manja),coba kamu cek gimana tulisan cerpen aku di Note aku ini, (menunjukan note di handphone)kemarin aku sudah liat pemberitahuan akan di adakan lomba cerpen nah langsung aku punya siasat buat nulis. Aku gak sempat buka buku atau laptop jadi karna ada gadjed ya aku download aplikasi note aku tulis cerpenya di sini, eemmm maaf ya kalau aku cuekin kamu akukan lagi nulis cerpen (sambiltersenyum memohon maaf)

Mungil  : Masya Allah, maafkan aku Nyil. Aku sudah berburuk sangka ke kamu. Tulisanmu, mana aku lihat Nyil.

Berburuk sangka akan menimbulkan rasa penyesalan oleh karena itu alangkah baiknya terlebih dahulu untuk mencari sebuah kebenaran, Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun